Gelar PON 2020, Papua Jamin Keamanan, Akomodasi, dan Transportasi Kontingen

Gelar PON 2020, Papua Jamin Keamanan, Akomodasi, dan Transportasi Kontingen

Mercy Raya - Sport
Kamis, 29 Sep 2016 17:20 WIB
Foto: Wilpret Siagian
Bandung - Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan pihaknya terus mempersiapkan diri jelang perhelatan PON ke-20 di Papua. Di mulai dari transportasi, akomodasi, hingga keamanan pada saat penyelenggaraan multievent empat tahunan tersebut digelar.

Pekan Olahraga Nasional (PO) XIX/2016 akan resmi ditutup pada Kamis (29/9) malam. Dalam upacara tersebut akan dilakukan penyerahan secara simbolik status tuan rumah PON. Bendera PON akan diserahkan oleh Ketua PB PON, Ahmad Heryawan, kepada ketua KONI Pusat, Tono Suratman, untuk kemudian diterima Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Papua menjadi tuan rumah PON setelah mengalahkan lima kandidat lainnya, yaitu Jawa Tengah, Aceh, Bali, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Penunjukkannya pun telah ditetapkan dalam Keputusan Menpora nomor 110 tahun 2014.

Lukas yang hadir satu hari sebelum penutupan PON di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Kamis (29/9) malam, mengaku sudah tak sabar menyambut pesta olahraga tertinggi di Indonesia ini. Dia pun berterimakasih kepada KONI karena sudah memberikan kepercayaan kepada Papua.

"Tantangan kami adalah karena ini momen luar biasa, KONI mempercayakan pada kami dan untuk jaga persatuan nasional kita melalui olahraga," kata Lukas.

Menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON bukanlah hal yang mudah dan murah. Dibutuhkan biaya sekitar Rp 10-15 triliun untuk mempersiapkan semua. Namun, Lukas meyakini dana itu bakal terkumpul dari APBD, swasta, dan swadaya masyarakat.

Karenanya, sejak ditunjuk pihaknya sudah memulai segala persiapan, khususnya masalah transportasi, akomodasi seperti hotel, dan keamanan. Untuk diketahui penyelenggaraan PON pada 2020 rencananya akan dilaksanakan di lima wilayah yaitu Jayapura, Timika, Wamena, Biak, dan Marauke.

"Perhubungan udara sudah siap, pesawat berbadan besar sudah bisa sampai Papua. Keamanan tidak menjadi penting karena hanya di daerah tertentu. Sementara untuk internet Papua pasti sudah ada, akomodasi pun cukup karena ada beberapa hotel yang baru bertumbuh di Papua," ungkap pria berusia 49 tahun ini.

Di samping itu, Papua juga sudah mulai mempersiapkan potensi atlet-atletnya untuk dimatangkan kembali latihannya di sisa waktu selama 4 tahun ini. Sedangkan untuk cabang olahraga, Lukas tak ingin muluk-muluk mengikuti apa yang telah dilakukan Jawa Barat. Yakni menggelar 44 cabang olahraga, 10 cabang olahraga eksibisi, 756 nomor pertandingan.

Lukas yang juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua ini, menyadari keterbatasan fasilitas pendukung, serta wacana pemerintah pusat terkait prioritas cabang-cabang cabor Olimpiade, membuat Papua kemungkinan hanya menggelar sekitar 30 cabang olahraga pada PON 2020.

"Kami tidak mungkin bisa seperti Jabar, kami mungkin hanya menggelar 30 cabang olahraga. KONI Pusat sendiri saat ini sudah memetakan cabor apa yang akan dipertandingkan. Sesuai petunjuk KONI, cabor nantinya akan menyesuaikan dengan cabang Olimpiade, Asian Games, dan SEA Games," jelas dia.

Sehubungan dengan itu juga, Papua pun meyakini bisa menyabet posisi di 10 besar klasemen perolehan medali pada PON 2020. "Kami sudah punya program. atletik, cabang andalan secara fisik orang Paopua bisa itu banyak, Cabang andalan kami nanti di PON adalah atletik, dayung, dan sebagainya," pungkasnya.





[Foto: Gubernur Papua Lukas Enembe] (mcy/din)