Dimulai sejak 17 September, PON XIX/2016 Jawa Barat akhirnya tuntas pada 29 September kemarin. Adalah Jawa Barat yang menduduki posisi puncak klasemen multievent nasional, diikuti Jawa Timur di posisi dua dan DKI Jakarta di urutan tiga.
Namun tak bisa dimungkiri bahwa pesta olahraga empat tahunan itu juga diwarnai dengan berbagai insiden baik yang terjadi di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Dimulai dari adu jotos aparat dengan atlet, wasit dengan pelatih, hingga protes kontingen dalam pertandingan karena merasa diperlakukan tidak adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus masalah infrastruktur, Suwarno dalam lawatannya ke Papua, baru-baru ini, mengatakan bahwa provinsi yang barada di bagian timur Indonesia itu terus mempersiapkan apa yang menjadi kebutuhan untuk PON. Bahkan mereka sudah punya rencana untuk menggelar test event pada 2019 nanti.
"Jadi dengan venue yang sudah ada akan dipakai dulu untuk mempertandingkan cabang yang sudah siap," ujar Warno kepada detikSport, Jumat (7/10).
KONI Pusat pun dalam hal ini tinggal memonitor, mendorong, dan mengimplementasikan untuk membuat hal itu menjadi kenyataan dalam pengadaan venue. Sedangkan yang kaitannya dengan SDM, Warno menyebut, saat PON di Jawa Barat sebenarnya beberapa perwakilan dari Disorda Papua sudah ada yang datang dan melihat langsung ke Bandung untuk melihat gambaran menggelar PON.
Namun di luar itu KONI Pusat juga mendorong agar pelantikan PB PON Jayapura yang terdiri dari kabupaten dan kota madya untuk cepat dilantik. Hal ini karena Jayapura akan menampung lebih banyak pertandingan ketimbang kota-kota lainnya seperti Biak, Timika, Wamena, dan Marauke.
Begitu soal bidang pertandingan, Warno menjawab KONI Pusat sebagai panitia pengawas dan pengarah akan melakukan pendampingan kepada Papua agar pada saat hari pelaksanaannya bisa lebih baik dan teratur.
Sebagai gambaran, Papua menjadi tuan rumah PON setelah mengalahkan lima kandidat lainnya, yaitu Jawa Tengah, Aceh, Bali, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Penunjukkannya pun telah ditetapkan dalam Keputusan Menpora nomor 110 tahun 2014. Gubernue Papua, Lukas Enembe, mengatakan pihaknya terus mempersiapkan diri jelang perhelatan PON di Papua, mulai dari trasnportasi, akomodasi, hingga keamanan pada saat penyelenggaraan multievent empat tahunan tersebut digelar. (mcy/din)











































