Panco yang Meriah dan Memikat Penonton TAFISA

Panco yang Meriah dan Memikat Penonton TAFISA

Mercy Raya - Sport
Minggu, 09 Okt 2016 22:13 WIB
Jakarta - Gulat tangan, alias panco, menjadi salah satu cabang yang ramai pesertanya. Di tengah minimnya penonton TAFISA, gulat tangan juga sukses menyedor perhatian banyak orang.

Total 10 negara termasuk tuan rumah Indonesia yang tampil. Partisipan lain di antaranya datang dari Malaysia, Filipina, Vietnam, Kamboja, Jepang, Palestina, Kazakhstan, dan India.

Hari ini, Minggu (9/10), partai final gulat tangan atau yang biasa dikenal panco ini dipertandingkan di Mall Ancol Beach City. Indonesia sebagai tuan rumah merebut empat medali, yang terdiri dari 1 medali emas, 1 medali perak, dan 2 medali perunggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Medali emas Indonesia direbut Yulianto di kelas -85 kg dan Iwan Wiyono rebut medali perak. Sedangkan medali perunggu dibawa pulang Jevander Ronni (Malaysia). Sementara dua medali perunggu Indonesia masing-masing didulang Muhammad Tirta Wibowo di kelas +95 kg dan Ali kelas -65 kg.

"Kami senang penyelenggaraan ini berjalan lancar. Dari segi prestasi pun kita lumayan," kata Ketua Umum Persatuan Olahraga Gulat Tangan (POGTI), James Harrison Anes.

Meski terbilang sukses, dari pertarungan yang bergulir beberapa atletnya ada yang mengalami cedera, termasuk Wibowo yang cedera ibu jari.

Namun, James bilang, itu adalah risiko biasa di cabang arm restling dan bakal pulih dalam sepekan. Soal Wibowo, cederanya cenderung lantaran kelelahan fisik, sebabnya dia juga jadi salah satu panitia. James yang juga bertindak sebagai ketua panitia arm wrestling TAFISA Games 2016, mengatakan Wibowo juga over training lantaran ingin bikin persiapan yang bagus.

Tak hanya raup medali, kompetisi gulat tangan di ajang TAFISA Games 2016 ini pun diklaim sukses karena ramai peserta. "Bahwa POGTI ini menjadi salah satu cabang olahraga yang sukses. Artinya tujuan kami bisa mengajak masyarakat terbilang sukses," kata Hayono.

Olahraga ini juga cukup menjanjikan karena alat-alat yang digunakan tidak terlalu mahal dan sulit, sehingga setiap orang mudah mengaplikasikannya dan mencobanya. "Olahraga ini sederhana, tak perlu alat macam-macam, biayanya pun relatif murah. Di negeri kami, para wanita pun kini menggemari arm wrestling," terang Hong-Sik, ofisial dari Korea Selatan. (mcy/din)

Hide Ads