Kongres UCI digelar di Doha, Qatar, Jumat (14/10/2016). Dalam acara tersebut, PB ISSI diwakili antara lain oleh Ketua Umum Raja Sapta Oktohari, Sekretaris Jenderal Jadi Rajagukguk, dan Ketua Bidang BMX Dadang Haries Poernomo.
ISSI memanfaatkan untuk membangun komunikasi dengan sesama federasi nasional, khususnya dari kawasan Asia. Agenda utama yang dibicarakan adalah persiapan Asian Games 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membuka diri untuk komunikasi dan kerja sama dengan federasi-federasi olahraga sepeda di dunia. Kami juga akan menyusun progam kerja sama dan latihan bersama dengan beberapa federasi nasional. Jadi saya optimistis dengan kerja sama ini akan membuat ISSI semakin dikenal," ucap Jadi, Selasa (18/10/2016) dalam rilis kepada detikSport.
Usai menghadiri kongres, ISSI dan federasi nasional lain berkesempatan menyaksikan kejuaraan dunia nomor jalan raya yang digelar Minggu (16/10/2016). Okto dan pengurus lain memanfaatkan kesempatan ini untuk melihat dengan detail bagaimana gelaran kelas dunia ini berlangsung.
"Kualitas lomba Internasional di Indonesia harus ditingkatkan, kita tidak dapat bertahan dengan cara yang lama. Semua harus diperbaiki. Nantinya, Tour de Indonesia harus dapat menjadi tolok ukur gelaran lomba balap sepeda berstatus Internasional lainnya di Indonesia," ujar Okto.
"PB ISSI berkomitmen untuk meningkatkan prestasi balap sepeda Indonesia. Jadi untuk kejuaraan dunia yang akan datang, atlet Indonesia harus bisa berpartisipasi," kata dia.
Terkait keputusan PB ISSI yang justru mengirim ketua bidang BMX Dadang dan bukannya ketua bidang road race atau commissaire yang dimiliki PB ISSI, Okto punya alasannya sendiri.
"Kan ada ketum, sekjen, dan bidang internasional. Dadang juga akan dipromosikan menjadi kepala pelatih," ucap dia.
Sebelumnya, Okto memang telah membuka wacana untuk merombak pelatnas, termasuk pelatih bulan November.
(mcy/fem)