Berakhirnya pesta olahraga penyandang disabilitas di Stadion Siliwangi tersebut ditandai dengan ditekannya sirene oleh Mensos dan Gubernur Jabar pada pukul 17.00 WIB.
Aksi kembang api dan pemadaman api kalderon menyemarakkan upacara penutupan tersebut, dengan Provinsi Jawa Barat selaku tuan rumah dinyatakan sebagai juara umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada seluruh Gubernur se-Indonesia terutama untuk tuan rumah, kedepannya bahwa apresiasi untuk para atlet baik PON dan atlet Peparnas kali ini tidak ada perbedaan apresiasi. Jangan ada perbedaan bonus bagi seluruh atlet yang berprestasi," katanya.
"Proses perjuangan pengorbanan, kebersamaan sportifitas sudah ditunjukan di peparnas XV sebuah ajang prestadi olahraga bagi penyandang disabilitas. Bukan hanya rekor nasional saja tapi rekor ASEAN Para games. Saudara-saudara untuk terus memacu semangat dan meudah-mudahan peparnas yang meraih prestasi bisa jadi inspirasi oleh seluruh kaum disabilitas di Indonesia.
"Kesetaraan perlakukan dan pemenuhan parta penyandang disabilitas adalah hak mutlak bagi mereka. Ini sesuai dengan aturan pemerinttah yang berlaku, tentang penyandang disabilitas. Semua elemen, akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi hak-hak dasar kaum disabilitas di Indonesia," beber Mensos.
Selain itu ia juga berpesan kepada seluruh atlet yang telah berprestasi di Peparnas kali ini untuk tidak cepat berpuas diri. Merek harus tetap semangat menghadapi tantangan di masa depan.
"Jadi tidak sampai di Peparnas saja, tapi nanti akan ada Asian Para Games, dan semangat juang harus tetap dijaga. Sekarang mereka pulang ke rumah masing-masing dan banyak pengalaman yang didapat. Itu jadi menambah motivasi mereka," sebutnya.
(krs/fem)