Ia berharap Olympic Center tersebut, yang akan menjadi pusat latihan cabang-cabang olahraga, bisa dilengkapi dengan fasilitas pendukung latihan.
"Tentu saja (kami) dukung. Tapi yang penting 'kan fasilitas latihannya yang harus lengkap. Saya pernah lihat konsep seperti itu di Malaysia. Tidak hanya fasilitas kesehatannya yang lengkap, tapi sarana dan prasana latihannya, dining hall-nya lengkap. Jadi semua terfokus pada satu tempat, tidak tersebar ke mana-mana," kata Omita saat dihubungi detikSport, Jumat (4/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga untuk meningkatkan peluang sukses bagi atlet andalan Prima menghadapi Asian Games 2018 dan kompetisi internasional lainnya, terutama Olimpiade 2020.
Rencananya gedung Olympic Center itu akan rampung akhir Desember 2016. Sementara untuk pengembangan pembangunannya akan dilanjutkan pada Januari hingga Desember 2017 dengan menggunakan anggaran Kemenpora sebesar Rp 390 miliar.
Nantinya, akan ada 11 cabang olahraga yang akan menempati Olympic Center. Cabang karate menjadi salah satu di antaranya, selain anggar, taekwondo, tinju, gulat, judo, sport climbing, angkat besi, panahan, serta senam.
"Kawasan PP-PON di Cibubur sudah pernah saya lihat. Di sana ada rumah sakit olahraganya, selain itu ada fasilitas indoor. Pertanyaannya, apakah itu cukup untuk mencakup seluruh cabang olahraga?" tanya Omita.
"Karena Olympic Center yang berstandar ya minimal ada tigal hal yang harus diperhatikan. Pertama, tempat latihannya yang cukup luas, tempat penginapannya, dan dining hall dengan gizi makanannya yang sesuai standar. Tiga hal itu yang harus diperhatikan," lanjut dia.
Sambil menunggu Olympic Center siap, PB FORKI sendiri, kata Omita, sudah menyiapkan beberapa program untuk jangka pendek dan jangka panjang demi sukses meraih prestasi di Olimpiade 2020.
"Jangka pendeknya tentu mereka harus lebih persiapan fisik, sementara jangka panjangnya akan banyak pertandingan yang akan diikuti para atlet. Karena tujuan kita adalah Olimpiade, tentu akan lebih banyak try out ke Eropa supaya kualifikasinya kita dapat," katanya.
"Tahun ini kami sudah ikut kejuaraan dunia. Tahun depan mungkin akan lebih banyak, tapi kami belum dapat informasi resmi dari World Karate Federation, event-event mana yang resmi untuk pengumpulan poin Olimpiade," simpulnya.
(mcy/a2s)