Sejak kawasan Stadion Gelora Bung Karno di Senayan, Jakarta, direnovasi untuk persiapan menghajat Asian Games 2018, program pelatihan sejumlah cabang olahraga, terutama untuk menghadapi SEA Games 2017, harus diungsikan ke tempat lain.
Untuk SEA Games, Satlak Prima sendiri "hanya" menargetkan Indonesia finis lebih baik ketimbang dua tahun lalu di Singapura, saat terlempar ke urutan lima. Adapun untuk Asian Games 2018, pemerintah menargetkan kontingen "Garuda" bisa meraih 20 medali emas dan masuk posisi 10 besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah upaya kita karena keterbatasan sarana latihan. Siapa lagi yang akan memikirkan kalau bukan kita. Ya kita berusaha lah, namanya usaha. Kalau misalnya kita diam, ya bagaimana," kata ketua Satlak Prima, Ahmad Soetjipto, di kantornya di PP Itkon, Senayan, Jakarta, Senin (7/11) kemarin.
"Memang setiap perubahan pada hal baru pasti ada pro dan kontra, tetapi kita berusaha untuk menggapai target yang diberikan pemerintah dan Olympic Center menjadi salah satu faktor penentu (keberhasilan Indonesia)," sambungnya.
Akan ada 11 cabang olahraga yang akan memusatkan latihannya di sana. Cabang-cabang itu adalah angkat besi, panahan, senam, judo, karate, taekwondo, gulat, tinju, anggar, serta atletik dan panjat tebing.
Nantinya, kata Soetjipto, yang akan berlatih di Olympic Center hanya atlet-atlet elite Prima saja.
"Yang tidak masuk dalam SK Prima tidak akan masuk. Taekwondo misalnya, kuotanya hanya 12 atlet. Nah, ke-12 atletnya itulah yang masuk. Begitu dengan judo dan cabang lainnya," lanjut dia.
Sementara itu, anggota tim Ad Hoc Olympic Center, Lukman Niode, menyatakan bahwa pihak sudah menindaklanjuti keluhan pelatnas taekwondo, karena harus berbagi tempat dengan cabang lain dan harus pindah saat gedung dipakai untuk kejuaraan.
"Ketika sudah menjadi Olympic Center, makanya peraturannya akan lebih ketat dan tidak akan ada lagi soal itu. Begitu untuk penginapannya, atlet harus tidur atau tinggal di kawasan itu juga. Soal berbagi tempat dengan cabang lain 'kan tinggal manajemen waktunya saja," kata Lukman.
Pelatnas taekwondo saat ini sudah menyewa villa untuk menampung para atletnya di kawasan Cibubur. Hal ini mereka lakukan karena wisma Wibodo, yang berada di PP PON kerap digunakan untuk kegiatan lain.
Pelatnas angkat besi juga mengeluhkan kelayakan wisma di sana, sehingga memilih mencari tempat penginapan lain.
"Ayolah, sekarang bayangan kamarnya ingin seperti apa? Tidak harus luxury juga 'kan? Tapi saya pastikan kamar itu nanti lebih bagus dari hotel Century," pungkas Soetjipto.
(mcy/a2s)