Pakai Nama Olympic Center, Menpora Izin ke IOC agar Tak seperti Logo Lima Ring

Pakai Nama Olympic Center, Menpora Izin ke IOC agar Tak seperti Logo Lima Ring

Mercy Raya - Sport
Jumat, 25 Nov 2016 13:00 WIB
Foto: Mercy Raya
Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan minta izin kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) seputar nama Olympic Center (OC) di Cibubur guna mengantisipasi polemik seperti logo lima ring dulu.

Menurut Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto, surat permintaan izin itu akan segera dilayangkan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) kepada IOC sebagai pemberitahuan bahwa Indonesia akan menggunakan nama Olympic dalam kawasan pemusatan latihannya.

"Kami sudah mengirimkan surat kepada KOI untuk masalah penamaan ini. Jadi tinggal tergantung kepada KOI-nya karena mereka yang akan mengirimkannya," kata Gatot kepada detikSport, Jumat (25/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, pada tahun 2015 lalu muncul polemik mengenai penggunaan logo lima ring pada lambang Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI). IOC mempermasalahkan keberadaan logo tersebut. KONI pada akhirnya menanggalkan logo lima ring dari lambangnya.

Dijelaskan Gatot, bahwa ada aturan Olympic Charter milik IOC pada pasal 7 ayat 1 dan 2, yang poinnya adalah "IOC merupakan pemilik semua hak atas Olympic Games dan itu atas semua properti yang disebutkan dalam aturan".

Dalam aturan tersebut juga ditulis bahwa, "Olympic Games ini adalah mutlak milik IOC dan segala hak atas hal-hal tambahannya yang terkait tidak dibatasi. Semua perkara yang terkait organisasi, perkembangannya, broadcasting, recording, representatif, reproduksi, akses, dan penyebaran informasi dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun yang sekarang maupun masa akan datang".

Berkaca dari aturan itu juga, sebut Gatot, penting agar pemerintah untuk waspada soal penggunaan nama Olympic pada pemusatan latihannya. Menpora sendiri telah menyiapkan nama lain dari Olympic Center jika yaitu Institut Olahraga Indonesia.

"Memang lebih branded menggunakan nama Olympic Center, tetapi berdasarkan komparasi di banyak negara sangat jarang yang menggunakan nama dengan istilah Olympic Center. Tapi minimal kami izin dulu-lah," ungkap dia.

Olympic Center sendiri didirikan dalam rangka memperkuat program Indonesia Emas (PRIMA) dan program-program olahraga prestasi lainnya. Melalui Olympic Center ini diharapkan upaya pencapaian prestasi bisa lebih fokus dan konsisten.

Rencananya akan ada 11 cabor yang akan memusatkan latihannya di sana. Cabang-cabang itu adalah angkat besi, panahan, judo, karate, senam, taekwondo, gulat, tinju, anggar, serta atletik dan panjat tebing. Pembangunan sendiri dipusatkan di kawasan Pusat Pengembangan Pemuda Olahraga Nasional Cibubur. Ada dua tahap pembangunan yang akan dilakukan.

Tahap pertama pembangunan dimulai pada Mei-Juni oleh kontraktor PT Pilar Cadas Putra dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan rencananya akan dilaunching pada akhir Desember 2016. Tahap kedua, pembangunan akan dilanjutkan pada Januari hingga Desember 2017 dengan menggunakan anggaran dari Kemenpora.

"Masalah launching tetap akan sesuai jadwal Desember nanti. Tapi apakah di dalam launching akan tetap menggunakan nama Olympic Center atau tidak, belum dibahas atau diputuskan. Karena yang penting eksekusi dulu, sebab mulai Desember sudah ada cabor yang masuk," ujar Gatot.

Di samping penamaan, perubahan dari Olympic Center juga terkait masalah anggaran. Gatot mengatakan jika anggaran pembangunan fasilitas-fasilitas di kawasan Olympic Center sebesar Rp 465 miliar. Padahal sebelumnya, disebutkan anggaran tersebut Rp 390 miliar.

"Kenapa naik karena kami tidak ingin bangunnya tanggung-tanggung dan kami perkirakan juga selama dana itu avalaible tanpa merubah paku anggaran total. Kenapa tidak? Karena kalau merubah sama saja tidak komit dengan paparan menteri. Intinya dari seluruh anggaran yang sudah digetok oleh Komisi X sebesar Rp 3,1 triliun sekian itu tetap tidak berubah. Hanya saja pos yang menurut kami tidak prioitas akan kami geser ke pos OC," jelasnya.

(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads