PTMSI tak cuma menyoroti atlet yang terpilih. Namun, mereka keberatan dengan proses seleksi yang digeber Satlak Prima di Karanganyar, 3-5 Desember
Menurut Sekretaris Jenderal PB PTMSI, Robert Hermawan, proses pemilihan atlet sudah tak tepat sejak pemanggilan atlet. Satlak Prima tidak menyerahkan pemanggilan atlet kepada PB PTMSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ternyata usulan itu tak ditanggapi panitia seleknas dari Satlak Prima yang dipimpin Toni Meringgi.
"Saya prihatin dengan hasil seleknas yang dilaksanakan Satlak Prima. Pemain yang terpilih, khususnya di bagian putri bukan mencerminkan kekuatan terbaik tenis meja Indonesia saat ini," ujar Robert Hermawan dalam rilisnya, Rabu (7/12/2016).
"Dalam daftar yang kami ajukan, semua pemain terbaik Indonesia. Tetapi, itu tidak diterima sehingga hasil seleknas jauh dari harapan. Juga Seleknas dilakukan tidak memakai sistem round robin namun dengan sistem pool," ucap Robert.
Nama-nama pemain yang diajukan PTMSI dari kelmpok putra adalah Ficky Supit, Gilang Maulana, Bima Abdi Negara, Lucky Oktora Pemanda, Syafri Setiawan, Hendra P Wijaya, Muhamad Arda, Dahlan Harun, Fernado Palar, Taufik Zikri, Lucky Purkanie, Yulius Dwi Cahyo dan M Zahru Nailu.
Pada bagian putri mereka yang diusulkan untuk mengikuti seleknas adalah Christine Ferliani, Gustin Dwi Jayanti, Reza Amanda, Widya Wulansari , Kharisma Nur Hawwa, Amanda Nurhoir R, Rina Sintya, Mira Fitria, Winda Dwi Rahayu, Noor Azizah Dwi Agustin dan Stella Friska Palit.
"Kami ingin yang membela tim nasional itu mencerminkan kekuatan pemain terbaik Indonesia saat ini. Ini demi nama baik Merah Putih, juga untuk kepentingan atlet tenis meja yang sudah berlatih keras selama ini," imbuh dia.
(mcy/fem)











































