.webp)
Menurut David Garcia, pelatih Ali Adrian, ajang ini diharapkan dapat menempanya secara fisik dan mental untuk tampil di ajang yang lebih tinggi. Ali Adrian disebutnya membidik Moto2 tapi masih terkendala dana.
"Ali akan lebih siap bersaing di Moto2 jika dia sudah main di Supersport 300. Jika dia bisa konsisten masuk top 5 di setiap seri atau juara tentu dia akan lebih mudah untuk naik tingkat dan mendapatkan mitra (sponsor)," ucapnya dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebab memang sulit untuk mendapatkan mitra (sponsor) jika tahun depan langsung ke Moto2. Jadi bukan karena tidak siap (secara mental). Jika kita punya dukungan dana yang cukup maka kita bisa melakukan latihan sesering mungkin di sebuah sirkuit," beber David Garcia.
Musim lalu Ali Adrian turun di FIM CEV Moto2 European Championship, ajang yang sudah menelurkan rider-rider top macam Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, atau Marc Marquez.
[Baca juga: Dari FIM CEV Menuju MotoGP]
Ajang Supersport 300 sendiri baru dibuat oleh FIM dan Dorna untuk mengakomodir para pebalap pemula di usia 15 tahun ke atas yang memang ingin serius berkarier di dunia motorsport.
Ada empat jenis motor yang akan digunakan di ajang balapan Supersport 300 yakni Honda CBR500R, KTM RC390, Kawasaki Ninja 300, dan Yamaha YZF-R3.
Di Supersport 300, Ali mendapat dukungan dari Pertamina Enduro Lubricants, dalam bentuk sokongan oli khusus balapan dan juga secara finansial. "Kami akan terus mendukung Adrian untuk berprestasi dan meraih podium untuk Indonesia. Kami komitmen lima tahun tetapi finansial kontraknya hanya setahun," kata Head of Marketing Communications project PT Pertamina Dendi T. Danianto.
(mcy/krs)
