Klitschko kalah angka dari Fury dalam pertarungan di Duesseldorf, Jerman, 28 November 2015 lalu. Kekalahan tersebut membuat Klitschko kehilangan sabuk juara kelas berat versi WBA (Super), IBF, WBO, dan IBO.
Bagi Klitschko, kekalahan itu adalah yang keempat dalam karier tinju profesionalnya dan yang pertama sejak 2004. Kekalahan tersebut juga disebut-sebut sebagai pertanda berakhirnya "Era Klitschko" di dunia tinju kelas berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Klitschko sendiri merasa dirinya masih tangguh dan siap bertarung melawan petinju mana pun. Meski usianya sudah 40 tahun, dia tak merasa menurun.
"Sebenarnya sebaliknya. Seiring bertambahnya usia saya jadi lebih cepat. Dan daya tahan saya jadi lebih baik, antisipasi saya juga," ujarnya seperti dikutip Sky Sports.
"Sampai sekarang saya sudah melihat kemajuan. Saya selalu bertanya kepada tim saya -- kalian lebih baik bilang ke saya sebelum saya melambat, karena mungkin saya tidak akan merasakannya. Bilang saja kalau memang ada," kata Klitschko.
"Jadi, ini bukan cuma opini saya. Ini adalah opini orang-orang yang dekat dengan saya," tuturnya.
Klitschko saat ini mencatat rekor 64 kali menang (53 KO) dan empat kali kalah. Pertarungan berikutnya yang akan dia hadapi adalah melawan petinju Inggris, Anthony Joshua, di Stadion Wembley, London, pada 29 April 2017.
Joshua, 27 tahun, saat ini memegang sabuk juara kelas berat versi IBF. Dia belum terkalahkan dalam 18 pertarungan di sepanjang kariernya.
![]() |
"Saya pikir para pelatih dan petinju sudah mempelajari gaya saya dan mereka menyadari bahwa saya bisa meng-KO lawan dengan kedua tangan saya. Saya sudah sering menunjukkannya," ujar Klitschko soal pertarungannya melawan Joshua.
"Saya memiliki banyak senjata. Salah satunya adalah jab. Itu bergantung pada seberapa banyak kesempatan yang diberikan Anthony agar saya bisa memakainya, dan senjata mana yang akan saya pilih," kata dia.
(mfi/mrp)