Bertempat di Hotel Westin, Kuningan, Rabu (11/1/2017), Anindya beserta jajaran dilantik secara resmi sebagai Pengurus BEsar Persatuan Renang Seluruh Indoensia (PB PRSI) oleh Ketua KONI Pusat Tono Suratman. Pengukuhan itu disaksikan Menpora Imam Nahrawi, Ketua KOI Erick Thohir, Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, bersama jajaran lainnya.
Usai dilantik, Anindya mengungkapkan rencana kerja 2017. Dia menyebut akan semaksimal mungkin menyiapkan para atlet nasional menuju SEA Games 2017 Kuala Lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pelatnas renang Satlak Prima yang berlatih di Bali diisi 16 atlet. Mereka rata-rata merupakan atlet muda, di samping ada wajah lama seperti Triady Fauzi Siddiq, I Gede Siman Sudartawa, Ricky Anggawijaya, Indra Gunawan, dan Aflah fadian Prawira.
"Belum berani bilang (jumlah medali), yang pasti lebih dari satu. Nomornya juga belum bisa ditentukan, tetapi harus lebih bisa dari sebelumnya. Kami juga tidak ingin mempermalukan nama Indonesia di Asian Games karena sudah 24 tahun kita panceklik di multievent itu," ujar dia.
Maka Anidya berjanji akan lebih memperhatikan para atlet. Tugas Anindya relatif berat. Sebab, kepengurusan PRSI sebelumnya yang diketuai Sandiaga Uno dinilai kurang sip.
"Setiap kepengurusan ada gaya masing-masing dan ada kontribusinya, tetapi yang pasti sekarang kamimendorong kesejahteraan atlet. Dalam arti bagaimana kita memastikan berbicara pada atlet, orang tua, pelatih supaya mereka disuport secara penuh. Kami ini pembentuk agar mereka sukses," kata dia.
Begitu untuk Asian Games 2018, menurut Anindya, multievent empat tahun sekali se-Asia itu merupakan pertaruhan tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga PRSI.
"Asian Games ini, dari yang saya lihat kompleks akuatik di Gelora Bung Karno, bakalan jadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan konsep semi indoor. Ini benar-benar pertaruhan, karena kita jadi tuan rumah sehingga harus siasati dengan baik untuk mencuri poin disitu. Dalam waktu 18 bulan kita akan berjuang keras," pungkas dia.
(mcy/fem)