Lembaga Anti Doping Indonesia Punya Ketua Baru

Lembaga Anti Doping Indonesia Punya Ketua Baru

Mercy Raya - Sport
Sabtu, 14 Jan 2017 03:36 WIB
Lembaga Anti Doping Indonesia Punya Ketua Baru
Foto: ist.
Jakarta - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) mendapatkan ketua baru. Adalah Zaini Kadhafi Saragih yang memangku jabatan tersebut.

Zaini ditetapkan menjadi Ketua LADI setelah adanya lelang jabatan yang dibuka Kemenpora beberapa waktu terakhir. Total ada 10 pendaftar yang ingin menjadi ketua LADI. Namun hanya enam orang yang datang dan mengikuti tes tersebut.

Sampai akhirnya Ari Sutopo mendapatkan nilai terbaik. Namun belakangan dia tidak bersedia menjadi ketua sehingga posisi itu dilimpahkan kepada Zaini, yang ada di posisi kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polanya sama seperti saat pemilihan Ketua Prima dulu, jadi nilai tertinggi kami prioritaskan. Saat itu yang menguji Taufik Hidayat, Faisal Abdullah, dan ada satu orang lagi," ujar Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, di kantor PP ITKON, Senayan, Jumat (13/1/2017)

Penetapan Zaini sendiri telah dituangkan dalam Surat Keputusan Kemenpora nomor 4 tahun 2017 tentang Pengurus Lembaga Anti Doping Indonesia sisa masa bakti tahun 2017-2019. Dia menggantikan Ketua LADI yang sebelumnya dipegang oleh Basuki Supartono, yang sekarang menjadi Direktur Rumah Sakit Olahraga Nasional di Cibubur.

Gatot berharap dengan kepengurusan yang baru ini, LADI bisa bekerja lebih optimal sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Untuk diketahui, revitalisasi LADI dilakukan setelah ada laporan Badan Antidoping Dunia (WADA) akhir tahun lalu. Dimana LADI periode 2015-2020 di bawah kepemimpinan Dr. Basuki Supartono dinilai vakum karena tidak merespon surat WADA pada Juni 2016 lalu.

WADA meminta penjelasan terperinci tentang temuan adanya tes doping di luar kompetisi, tapi sampelnya dikirim bukan ke laboratorium yang terakreditasi, namun justru ke Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta.

Hingga tenggat yang diberikan WADA yaitu September 2016, ternyata LADI tidak juga memberikan respons, maka WADA pun mengajukan keluhannya kepada Kemenpora. Semenjak itu, fungsi dan tugas LADI pun diambil alih sementara oleh Kemenpora.

"Kemarin itu kan persoalannya ada goncangan-goncangan. Nah itu jangan sampai terjadi lagi di susunan pengurus LADI yang sekarang. Kemarin saya akui ada korespondensi WADA kepada LADI yang tidak terjawab, atau kurang responsif, karena itu saya ambil alih. Makanya LADI sekarang diharapkan harus lebih baik karena tantangannya lebih banyak," sambungnya.

"Selain itu, diharapkan ke depan LADI harus betul-betul bisa bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya dan juga termasuk harus konsekuennya dengan keterbatasan terutama soal honor yang minim. Kemudian yang ketiga harus siap dalam kondisi apapun karena sebentar lagi ada Asian Games," tutup Gatot.


(mcy/mrp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads