Hal itu terkupas dalam acara diskusi bertema "Menyiapkan Kemandirian Atlet Tunagrahita untuk Kesetaraan serta Masa Depan yang Lebih Baik", di Gedung WTC 1, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).
Diskusi ini dihelat oleh Special Olympics Indonesia (SOIna) dan HSBC, yang sekaligus mengumumkan ikatan kerjasama antara kedua pihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan ini Iskandar lebih dulu mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan SOIna membawa atlet Disabilitas Intelektual ke dunia. Itu dibuktikan dengan meraup medali di ajang Special Olympic World Games 2015.
Kini setelah berhasil menuai prestasi, SOIna memulai langkah baru untuk menatap 2017. Mereka menjalin kerjasama dengan HSBC dalam membuat program istimewa yang menyasar para atlet Disabilitas Intelektual, Keluarga atlet, dan para pelatih di Provinsi Riau.
"Program yang diselenggarakan oleh SOIna bersama dengan HSBC ini selaras dengan visi-misi kami, yaitu memberikan kesempatan bagi warga penyandang disabilitas intelektual untuk menjadi individu yang berguna dan produktif, serta dapat diterima dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat, melalui olahraga," ujar Iskandar.
Selain itu, imbuh Nuni, kerjasama ini dilakukan lantaran SOIna mampu menyentuh seluruh isu, di antara edukasi, jasmani, dan sosial.
"Nilai sosial inklusi untuk HSBC sangat penting. Selain membangun anak-anak dari SOIna, kita juga bisa untuk mendukung menyadarkan masyarakat supaya tidak ada lagi diskriminasi," tambah Nuni.
SOIna dan HSBC nantinya juga akan mengadakan program Training for Special Olympics Coach. Hal itu ditujukan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan bagi para pelatih.
(krs/fem)











































