Dhita memang anak pantai. Dia lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat 7 Juli 1993. Sejak sekolah dasar, Dhita mulai mengenal voli dan menjurus kepada voli pantai saat bergabung dengan PPLP pada 2008.
Dalam prosesnya, Dhita menjadi salah satu tumpuan voli pantai Indonesia di sektor putri. Tak hanya populer di kalangan fans voli pantai, Dhita juga memiliki follower puluhan ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan apa-apa, Dhita memilih Bali dan Lombok karena jatah libur yang pendek. Dia terikat dengan jadwal latihan dan turnamen sesuai rencana pelatnas. Karena itu pula, dia lebih senang bermain-main di pantai ketimbang naik gunung.
Rupanya justru pilihan sempit itu membuat Dhita selah punya spesialisasi pelancong pantai. Nah, dari situ dia juga memiliki follower yang juga menyenangi voli pantai, keindahan pantai, dan sunset. Para follower itu tak hanya merespons aksi-aksi dia di lapangan voli, follower yang tertarik dengan pantai-pantai yang dikunjungi Dhita.
"Banyak yang menanyakan ini pantai apa? Apalagi teman-teman saya sesama atlet dari negara lain. Mereka bilang bagus banget pantainya," kata Dhita.
Dhita memilih Gili Trawangan dan Gili Kondo sebagai destinasi favorit. Menurut dia, dua pulau di NTB itu paling asyik buatnya.
"Tadinya sih upload buat sendiri, eh ternyata malah direspons positif sama follower. Jadi sekalianlah mempromosikan Indonesia," tutur Dhita yang kini tengah menjalani pelatnas voli pantai di Solo, Jawa Tengah itu.
(fem/din)