M. Fadli akan menjadi wakil Indonesia di Kejuaraan Asia Para-Cycling 2017 di Bahrain mulai 24 Februari sampai 3 Maret. Ajang itu menjadi debut pria bernama lengkap Muhammad Fadli Imammudin di balap sepeda.
Ya, Fadli pensiun dari balap motor setelah menjalani amputasi. Dia mengalami kecelakaan serius kala turun di nomor motosport 600cc di Asia Road Racing Championship (AARC) di Sirkuit Sentul bulan Juni 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti Fadli itu punya motivasi yang bagus untuk memberikan contoh pada pebalap motor lainnya karena dengan keterbatasan masih bisa berprestasi di bidang manapun," kata Ekky, kepada detikSport lewat sambungan telepon Jumat (10/2/2017).
Rider binaan Astra Honda Team ini mengatakan sejak pertama kali mengenal Fadli pada medio 2005-2006, sosok Fadli memang sudah mencuri perhatian. Dia merupakan sosok senior yang punya karakter kuat.
"Sejak saya kenal memang karakter Fadli seperti itu tidak gampang menyerah. Dia sering memberikan saya motivasi dan ilmu," ujar Ekky.
Makanya, ketika Fadli dikabarkan banting setir dari dunia balap motor ke balapan sepeda, Ekky tak terlalu kaget. Malah dia mengaku mendapat pelajaran penting dari rekannya itu.
"Saya dulu pernah mengalami cedera tangan, tulang jari saya hilang separuh, lalu disambung. Saya pikir itu menjadi hal yang paling fatal dalam hidup tapi ternyata Fadli dapat kecelakaan yang lebih parah dari saya," kata Ekky.
"Dia bisa bangkit, bisa kuat, dan saya jadi termotivasi. Artinya walau kejadian apapun kita harus kuat dan tetap berusaha. Dengan keterbatasan tidak dijadikan alasan untuk berprestasi," ungkap dia.
Fadli rencananya akan balapan di Kejuaraan Asia Para-Cyling di Bahrain 24 Februari hingga 3 Maret 2017. Balapan ini akan menjadi ajang pertama M. Fadli setelah menekuni balap sepeda. Fadli akan turun di nomor Individual Time Trial kategori C4 (kategori atlet yang memiliki luka di bawah lutut).
"Mudah-mudahan dapat hasil yang terbaik apalagi di para-cylcling menjadi wakil Indonesia yang pertama. Mudah-mudahan tetap bisa bawa ke podium meski tidak di balap motor, karena tidak mudah di balap sepeda, dan ada atlet yang lebih siap dari Fadli. Saya sebagai temannya suport saja dan kasih masukan," harap runner up supersport 600cc AARC 2016 itu.
(mcy/fem)