PB ISSI Tak Beri Beban Kepada M. Fadli

PB ISSI Tak Beri Beban Kepada M. Fadli

Mercy Raya - Sport
Jumat, 10 Feb 2017 19:05 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) tak menaruh beban apapun kepada Muhammad Fadli Imammudin pada Kejuaraan Asia Paracycling di Bahrain. Itu agar Fadli tampil tanpa beban.

M. Fadli akan mewakili Indonesia di nomor Individual Time Trial kategori C4 pada Kejuaraan Asia Para-Cycling, 24 Februari-3 Maret di Bahrain. Itu menjadi ajang pertamanya setelah banting setir dari balap motor. Fadli juga menjadi wakil Indonesia pertama di level Asia.

Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari tak mematok target khusus kepada Fadli. Dia berharap Fadli bisa menjadi pembuka jalan bagi para atlet difabel untuk mengikuti kejuaraan balap sepeda Asia nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Baca Juga: Mantan Pebalap Honda Wakili Indonesia di Kejuaraan Para-Cycling Asia 2017]

"Fadli itu sudah juara duluan karena dia orang pertama yang menjadi atlet PB ISSI untuk dikirim ke Kejuaraan Asia Paracycling," kata Okto dalam sambungan telepon dengan detikSport, Jumat (10/2/2017).

Jadi dia atlet pertama, dia akan menjadi ikon para cyclist. Dialah yang membuka jalan untuk para atet lainnya bergabung dan berlatih dipersiapkan di kejuaraan-kejuaraan para-cycling. Jadi yang ini coba dulu lah," imbuh dia.

PB ISSI Buka Lowongan untuk Atlet-Atlet Difabel

Okto berharap agar balap sepeda bisa menjadi pilihan para difabel untuk mengekspresikan diri mereka. Apalagi, kompetisi untuk para-cycling itu memiliki jenjang yang cukup jelas, mulai dari level nasional sampai paralimpiade.

"Jadi kami bertanggung jawab karena ini masuk agenda UCI dan ada di bawah PB ISSI. Memang ada yang beda-beda, seperti cabor-cabor lain yang mengurus NPC (National Paralympic Committe)," jelas Okto.

"Nanti pun para atlet ini akan kami gabung dengan para atlet pelatnas balap sepeda. apalagi ada atlet yang nomor kombinasi. Misalnya, depannya atlet normal dan belakangnya tuna netra. Sepedanya tandem," tutur dia.

Selain dukungan moral, PB ISSI juga memberi dukungan dalam bentuk anggaran. Total anggaran yang dibutuhkan untuk kontingen yang berjumlah 10 orang bertolak ke Bahrain sekitar Rp 400 juta. "Semua kami yang biayain," pungkas Okto.

(mcy/fem)

Hide Ads