Jabat Asisten Pelatih, Loudry Bertugas Harmoniskan Ruang Ganti BNI Taplus

Proliga

Jabat Asisten Pelatih, Loudry Bertugas Harmoniskan Ruang Ganti BNI Taplus

Mercy Raya - Sport
Kamis, 02 Mar 2017 14:37 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Loudry Maspaitella tak terkejut saat namanya diumumkan sebagai asisten pelatih BNI Taplus menjelang putaran II Proliga 2017. Dia mendapatkan tugas membuat harmonis ruang ganti.

BNI Taplus melalui putaran pertama dengan hasil kurang memuaskan. Saat ini, BNI Taplus berada di peringkat keempat dari enam kontestan. Posisi itu masih jauh dari target awal tim: menjadi juara Proliga 2017.

Berkaca dari hasil itu, manajemen membuat keputusan dengan merombak jajaran pelatih. Pelatih, Jao Eduardo de Paula, dipecat. Asisten pelatih Teddy Hidayat naik pangkat. Loudry Maspaitella dipercaya sebagai asisten pelatih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya sejak awal Proliga 2017 dimulai nama saya sudah masuk. Saya juga kaget, kenapa baru di-launching ke media. Jadi tidak ada perbedaan, sama saja," kata Loudry ketika dikonfirmasi detikSport pada Kamis (2/3/2017).

Loudry menyebut kendurnya prestasi anak didiknya di putaran pertama lebih kepada persoalan non teknis. Artinya, tingkat kepercayaan dan komunikasi antara pemain dan pelatih sudah tidak nyambung.

"Kemarin kalau masalah teknis tidak terlalu. Cuma kaitannya dengan faktor nonteknis, tingkat kepercayaan, masalah respek, dan komunikasi antara pemain dan pelatih sepertinya jadi hambatan. Nah, manajemen melihat seperti itu. Akhirnya dengan sedikit pertaruhan akhirnya mengorbankan pelatih," ungkap mantan pemain timnas voli ini.

Padahal dengan kualitas dan pengalaman pemain yang dimiliki, mestinya BNI Taplus bisa finis dengan peringkat lebih bagus pada putaran I. Dia berharap para pemain bisa mengambil pelajaran untuk menjalani Putaran II mulai akhir pekan ini.

"Sebenarnya sama-sama bagus, cuma masalah komunikasi saja. Komunikasi ini bukan masalah bahasa, tetapi lebih kepada strategi permainan. Kalau strateginya tidak cocok, mau komunikasi sama-sama bahasa Inggris ya tidak pengaruh, sehingga hal itu ujungnya respek. Kalau respek tidak ada ya susah. Padahal di luar lapangan sama-sama baik," ujarnya.

Kendati begitu, Loudry ingin persoalan ini tak berlarut. Dengan perombakan jajaran pelatih ada hal positif yang bisa didapatkan pada putaran kedua nanti.

"Menghadapi putaran kedua, kalau lihat materi, putaran pertama dan kedua sama. Kami juga meyakini kekuatan materi kita. Cuma suasana saja yang berubah, sedikit lebih ceria, strategi bertanding juga mudah karena sama-sama tahu karena kita bekas pemain juga," kata dia.

"Kalau menurut saya suasana dulu dan tergantung pertandingan pertama nanti lah. Kalau pertandingan pertama bagus, ya pertandingan kedua dan ketiga tergantung kita sendiri. Secara mental memang mempengaruhi karena tergantung nilai. Tetapi karena di putaran pertama jeblok, jadi putaran kedua harus bagus terus," tambahnya.

Loudry tidak muluk-muluk dalam mamancang target BNI Taplus untuk mengejar target sebelum musim bergulir. Dia meminta agar para pemain fokus lolos final four lebih dulu.

"Target putaran kedua, lolos final four dulu. Kalah menang sama siapa tidak ada masalah. Yang penting total akumulasi lolos ke final fournya dulu," sebutnya.

"Jika melihat materi dan kualitas pemain kami masih ada kans. Semoga di putaran kedua yang sisa lima pertandingan ini, masalah non teknis bisa diatasi, suasana enak, dan komunikasi berjalan. Sehingga secara otomatis kita berbicara masalah teknis saja," ungkap dia.

"Soal target juara masih jauh. Sekarang ini kita posisi lima. Jadi pikiran realistis adalah lolos final four dulu, baru berpikir strategi di semifinalnya. Tidak perlu berpikir juara dulu karena saya yakin enam tim putra ini ingin menjadi juara. Kita fokus yang di depan mata dulu," ujar Loudry.


(mcy/fem)

Hide Ads