Selain latihan rutin, Inge juga berencana untuk mengikuti tujuh sampai delapan lomba marathon dan half Ironman untuk menempa diri.
Dalam sehari, kata Inge, dia selalu melakukan latihan rutin dengan program yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inge biasa berlatih memanfaatkan jalanan ibukota, dia juga kerap berlatih saat car free day karena lebih luas. Sementara untuk renang lebih banyak dia lakukan di kolam renang Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Inge sendiri memiliki teman berlatih yaitu Sarah Virginia Costeira, asal Portugal. Sayangnya, Sarah belum memiliki kesempatan untuk bertanding di World Championship. Saat lomba di Taiwan, Sarah hanya menempati posisi tiga di kelasnya.
Total ada tujuh sampai delapan event yang bakal dia ikuti jelang lomba pada Oktober mendatang. Di mulai dari half ironman di China pada April mendatang, kemudian lanjut ke Boston marathon, Sungat Liat Thriatlon.
Pada bulan Juni dan Juli, Inge juga sudah menyiapkan diri untuk mengikuti perlombaan di Filipina, kemudian pada Agustus akan mengikuti Bintan Triathlon kemudian lanjut ke Bali marathon.
"Sampai saat ini saya belum punya sponsor. Ini makanya masih mencari. Sejauh ini saya selalu bayar pakai uang sendiri utnuk ikut lomba-lomba full marathon atau triathlon," katanya.
Inge sendiri tidak muluk-muluk untuk bisa meraih juara di Ironman World Championship 2017. Dia hanya ingin memperbaiki catatan waktunya dari yang sebelumnya 11 jam 33 menit (di Taiwan) menjadi 11 jam 30 menit.
Inge juga menjawab soal ritual khusus dan pantangan makanan yang tidak boleh diasupnya jelang hari lomba.
"Ritual sih enggak ada, saya orangnya enjoy saja. Ada orang jelang lomba istirahat di rumah. Kalau saya masih bisa jalan-jalan. Kalau untuk makanan tak terlalu memporsir. Yang penting gorengan jangan berlebihan dan sebagainya," ujar dia.
(mcy/fem)