Rifda menjadi salah satu tumpuan utama tim senam Indonesia untuk merebut emas di SEA Games 2017. Pesenam yang kini berusia 17 tahun itu meraih perak dari nomor senam lantai di SEA Games 2015 lalu.
Untuk mematangkan persiapan menuju SEA Games, Rifda berlatih di Gedung Senam Raden Inten, Jakarta Timur. Dia terus mengasah fisik dan tekniknya di bawah arahan pelatih Eva Butar Butar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berstatus atlet pelatnas, Rifda belum mendapatkan dukungan maksimal dari pemerintah. Dia hingga kini belum menerima uang saku dari Satlak Prima. SK Rifda keluar Februari 2017. Alhasil, untuk memenuhi kebutuhannya, Rifda harus merogoh kocek pribadinya.
"Ya pakai sisa uang bonus kemarin paling mbak," ujar Rifda seraya tertawa.
Dalam sehari, Rifda mengaku bisa mengeluarkan uang sekitar Rp 200 ribu, baik untuk transportasi ke tempat latihan maupun untuk makan.
"Jadi dari rumah di Depok ke sekolah di Ragunan itu habis Rp 20 ribu itu baik transportasi online. Dari sekolah beli makan sekitar Rp 10 ribu. Kemudian dari Ragunan ke Buaran itu ongkos bisa Rp 50 ribu. Setelah itu, paling kalau bosan makan buah saya beli yoghurt seharga Rp 20-30 ribu. Setelah itu, balik ke rumah itu bisa Rp 70 ribu. Jadi sekitar segitu lah," kata atlet kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1999, itu.
Meskipun demikian, Rifda mencoba menjalaninya dengan sebaik mungkin. Satu hal yang terus menjadi motivasinya hingga kini adalah cita-citanya menjadi pesenam Indonesia pertama yang masuk Olimpiade.
"Ya motivasinya paling saya ingat-ingat kembali cita-cita saya di senam, bahwa saya akan berhenti jika saya bisa turun di Olimpiade. Karena saya ingin jadi satu-satunya atlet yang bisa tembus Olimpiade, kan sebelumnya tidak ada," kata dia.
Maka itu, satu persatu target akan berusaha dipenuhinya, dimulai dari emas SEA Games 2017, World Cup untuk mendapat tiket Olimpiade 2020 Tokyo, kemudian Asian Games, dan kemudian Olimpiade.
"Goal saya adalah Olimpiade. Jadi, insya Allah puncak saya 2020 itu sekaligus PON juga. Karena setelah itu saya ingin fokus kuliah dan saya mau berbenah diri. Ya mungkin kalau tertarik dunia olahraga lagi paling panjat tebing," kata Rifda.
(mcy/mfi)











































