Pelatnas berjalan tanpa sokongan dana dari pemerintah sepanjang tahun 2017 ini. Bukan hanya uang saku atlet pelatnas yang macet, tapi dana operasional juga belum cair.
Pengurus Besar Pesatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) berupaya keras agar pelatnas dayung yang dilaksanakan di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, dapat tetap berjalan. Bagaimanapun caranya mereka mengupayakan agar atlet tetap berlatih secara maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiman tidak mengetahui persis berapa angka yang sudah dikeluarkan PB untuk menalangi keterlambatan uang saku atlet dan pelatih. Hanya, dia bilang, perintah dari Ketua Umum PB PODSI, Basuki Hadimuljono, yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) ini supaya program atlet harus terus berjalan dalam kondisi apapun.
"Persisnya saya tidak tahu karena ketua (Basuki Hadimujono) bilang harus jalan terus. Saat ini sudah sekitar miliaran lah untuk akomodasi, jadi bukan gaji saja tetapi makan atlet dan dua pelatih asing," katanya.
Beruntung, PODSI belum mengagendakan ujicoba untuk Memo dkk untuk berujicoba ke luar negeri. PODSI baru akan melakukan uji tanding pada Mei mendatang sehingga dana talangan tidak terlalu menguras.
Ditambahkan Budiman, dirinya sejatinya sudah bosan dengan persoalan yang selalu berulang. Namun itu adalah situasi yang harus dihadapi. "Ya itulah yang kita hadapi. Mau tidak mau. Kalau cinta olahraga ya kita hadapi terus. Harapannya, supaya lancar lah semuanya. Supaya tidak ada masalah," imbuhnya.
"Tetapi janjinya tanggal 5 April ini katanya selesai semua. Mudah-mudahan tidak melesat karena kita sudah ngos -ngosan juga," harapnya.
(mcy/fem)