Pencairan Uang Saku Pelatnas dan Bonus Juara All England 2017 Tersendat

Pencairan Uang Saku Pelatnas dan Bonus Juara All England 2017 Tersendat

Mercy Raya - Sport
Rabu, 05 Apr 2017 17:50 WIB
Foto: ist.
Jakarta - Belum semua atlet dan pelatih pemusatan latihan nasional (pelatnas) menerima uang saku dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bonus untuk juara All England 2017 juga belum cair.

"Belum masuk (saya ) sudah cek. Ya, lihat seminggu ini saja," kata atlet angkat besi Deni, saat dikonfirmasi detikSport, pada Rabu (5/4/2017).

Senada, pelatih nasional angkat besi, Dirdja Wihardja belum menerimanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum masuk, baru dicek," sebut Dirja, terpisah.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Gatot. S. Dewa Broto telah menandatangani surat pencairan anggaran Program Indonesia emas (Prima), yang mencakup honor manajemen Prima, atlet, dan pelatih nasional pada Senin (3/4/2017). Proses pencairannya dilakukan mulai hari ini.

Namun, Gatot menyadari proses pencairan tidak bisa tuntas dalam waktu sehari. Sebab, masih ada persoalan administrasi yang harus dilakukan.

"Masih ada koreksi rekening yang salah jadi berdampak ke yang lainnya. Sementara penanggulannya dipecah dulu, atlet sendiri, manajemen sendiri, pelatih sendiri. Sesuai dengan klasifikasinya. Karena kalau digabungkan, satu salah bisa berdampak ke yang lainnya," kata Gatot di Media Center Kemenpora, Senayan.

Bonus All England 2017 Juga Belum Cair

Tertunggaknya gaji atlet dan pelatih adalah efek dari pemecahan satuan kerja KPA, dari yang sebelumnya hanya satu kini menjadi enam KPA, Itu termasuk panitia penyelenggara Asian Games (INASGOC) yang kini menjadi Satker KPA sendiri.

Faktor kelembagaan itulah yang akhirnya berdampak ke seluruh bagian, tidak hanya Prima, tetapi juga Kemenpora. Tak heran, bukan hanya gaji atlet saja, persoalan bonus peraih medali emas All England 2016, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, juga terkena imbasnya.

"Bonus belum cair, kami berpikirnya yang penting ini dulu, ketersediaan uang berapa," kata Gatot.

Anggaran bonus sendiri sejatinya diambil dari pos Deputi III tentang penghargaan kepada atlet, dan Menpora Imam Nahrawi sudah kadung janji. "Memang belum dikasih juga karena ada efek kelembagaan tadi.

"Sebenarnya ini kan problemnya adalah karena kendala di Prima sendiri. Jika saja waktu itu Prima tidak mengajukan kenaikan Standar Biasa Masukan Lainnya (SBML) honorarium Prima, mungkin tidak muncul seperti kemarin. Prima kan berharap banget, siapa tahu bisa naik," ungkapnya.

"(Beda jika tidak ada usulan) uang saku atlet (mungkin) minimal bisa terkirim di awal, paling tidak sampai tiga bulan tertunggak. Tentu, harapannya ke depan kami bisa lebih baik lagi," ujar dia.

(mcy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads