Perubahan Nama Asian Para Games Dipertanyakan

Jakarta - Langkah Panitia penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC) mengubah nama event dipertanyakan oleh Asian Paralympic Committee (APC).

Kamis hingga Jumat (4-5/5/2017) digelar untuk kali ketiga Rapat Koordinasi Komite Asian Para Games (Koorkom). Di hari pertama rapat yang dilangsungkan Hotel Peninsula, Jakarta, APC mempertanyakan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh INAPGOC.

Agenda rapat Koordonasi Komite (Koorkom) kali adalah mendengar paparan soal kesiapan DKI Jakarta dan Kemenpora terkait administrasi birokrasi, venue. Selain itu juga tentang infrastruktur dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA), games sport, games support, dan games administration.

Sejak awal rapat APC sudah mengajukan pertanyaan tentang susunan kepanitiaan yang masih dalam bentuk draft. Mereka menganggap susunan kepanitiaan seharusnya sudah berbentuk SK (surat keputusan) yang ditandatangani.

"Nama sudah ada tapi masih dalam bentuk draft karena masih menunggu tandatangan untuk pengesahan pemerintah. Tapi walaupun masih dalam bentuk draft mereka sudah bekerja dan orang-orangnya ada di sini," kata Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, menanggapi pertanyaan APC.

Pertanyaan berikutnya dari APC terkait dengan perubahan nama event. Pada awalnya hajatan besar ini memakai nama resmi Asian Para Games Indonesia 2018, namun kini menjadi Asian Para Games Jakarta 2018.

"Ya ini salah satu pengajuan kami karena di Asian Games yang ditampilkan nama kota penyelenggaranya, bukan negara. Begitu juga dengan Olimpiade Rio, ini jika disetujui. Tetapi kalau tidak kami kembali lagi ke yang sudah ditetapkan sebelumnya dalam kontrak," jawab Okto.

"Pengajuan Indonesia tidak bisa diputuskan sekarang. Saya tidak bisa menjawab karena harus melalui rapat eksekutif board APC," jawab Executive Officer APC, Tarek Souei. (mcy/din)