Tuntutan Menpora kepada PBSI: Berbenah!

Tuntutan Menpora kepada PBSI: Berbenah!

Mercy Raya - Sport
Senin, 05 Jun 2017 19:53 WIB
Tuntutan Menpora kepada PBSI: Berbenah!
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Menpora Imam Nahrawi bersama-sama PP PBSI telah melakukan pertemuan dalam rangka evaluasi Piala Sudirman. Imam meminta federasi cabang bulutangkis itu berbenah.

Indonesia untuk pertama kalinya gagal lolos fase grup setelah tak mampu bersaing melawan India dan Denmark. Hasil mengecewakan itu pun disorot tajam oleh masyarakat.

Pertemuan antara Menpora dengan PP PBSI berlangsung pukul 13.00 WIB di Lantai 10 Kantor Kemenpora Senayan, Senin (5/6/2017). Imam langsung memimpin rapat yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiharto, Kepala bidang Pembinaan Prestasi Olahraga Susy Susanti, Wakil Ketua KONI Suwarno, Ketua Satlak Prima Achmad Soetjipto, serta pejabat Kemenpora lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat yang berlangsung kurang lebih 90 menit itu, Imam mengatakan, selama ini cabang olahraga bulutangkis punya catatan prestasi yang membanggakan dan menjadi salah satu cabang yang diandalkan oleh publik di berbagai event Internasional.

Namun, kegagalan dalam Piala Sudirman tentu menimbulkan kekecewaan pada publik yang selama ini selalu berharap prestasi hadir dari cabang ini. Tidak hanya publik yang menunjukkan kekecewaannya, tetapi juga Presiden dan Wakil Presiden di sela-sela Sidang Kabinet beberapa waktu lalu.

"Dalam rapat tadi PBSI menyatakan, sesungguhnya mereka telah melakukan persiapan yang maksimal sebagaimana pada event-event internasional lainnya dan bahkan lebih khusus untuk Sudirman Cup ini karena Indonesia berkeinginan dapat memboyong kembali Piala Sudirman," kata Imam, menyoal hasil pertemuan dengan PBSI.

"Tapi kekalahan Indonesia melawan India dalam penyisihan Sudirman tersebut menurut PBSI benar-benar di luar dugaan PBSI berdasarkan perhitungan, track record, kondisi saat itu dan peringkat yang ada," lanjut dia.

PBSI sendiri, disebutkan Imam, tengah mempercepat pelaksanaan regenerasi. Sebab, tanpa itu, negara-negara lain akan makin menimbulkan ancaman lebih besar bagi Indonesia. Di luar hal itu, PBSI, diimbau Imam, juga diminta untuk segera berbenah dan saling bersinergi agar pencapaian bulutangkis lebih baik ke depan.

"Saya meminta PBSI untuk berbenah dan memiliki 'road map' serta target yang detail dan jelas menuju Asian Games 2018 dan juga Olimpiade 2020, dengan pertimbangan bahwa bulutangkis merupakan salah satu harapan publik yang paling besar untuk memperoleh medali dalam berbagai kejuaraan dan event yang diikuti Indonesia," ungkap Imam.

"Ayo kita bekerja bersama dan saling bersinergi agar pencapaian prestasi bulutangkis lebih baik ke depan," imbaunya.


(mcy/rin)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads