Honor Atlet Pelatnas Karate Telat, Menpora Minta Maaf

Honor Atlet Pelatnas Karate Telat, Menpora Minta Maaf

Mercy Raya - Sport
Jumat, 09 Jun 2017 19:18 WIB
Honor Atlet Pelatnas Karate Telat, Menpora Minta Maaf
Imam Nahrawi mengunjungi pelatnas Karate (Foto: Humas Kemenpora)
Jakarta - Menpora Imam Nahrawi meninjau Pemusatan Latihan Karate. Pada kesempatan itu Iman meminta maaf karena gaji atlet telat dibayarkan.

Menpora melakukan kunjungan pada Jumat (9/6/2017) hari ini di The Bellezza Albergo Tower Lantai 6, Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan. Imam ditemani oleh Kasatlak PRIMA, Achmad Soetjipto, CDM SEA Games, Azis Syamsuddin, serta Plt. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Washinton Galingging.

Kedatangan Menpora untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi para atlet atas kondisi yang kurang mengenakkan akibat tertundanya honor. Kedatangan tersebut juga untuk menyerap aspirasi dari atlet demi perbaikan di berbagai hal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini saya datang langsung menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf atas terlambatnya honor kalian selama dua bulan. Selanjutnya saya akan mencari jalan penyelesaian secepatnya, dan memastikan sekaligus mengistruksikan kepada Deputi agar kedepan kejadian seperti ini tidak boleh terulang kembali," ucap Imam dalam rilis yang diterima detikSport.

Menpora Imam Nahrawi meminta maaf karena honor atlet telatMenpora Imam Nahrawi meminta maaf karena honor atlet telat Foto: Humas Kemenpora


Dalam sesi serap aspirasi, Jintar Simanjuntak yang mewakili para atlet menyampaikan permohonan dukungan agar bisa menggelar try out atau basecamp training ke Jepang untuk nomor kata dan ke Perancis untuk nomor kumite. Selain itu atlet juga meminta pembaruan peralatan, serta meminta asupan nutrisi dan suplemen.

"Pemerintah memberikan dukungan terhadap try out, ke depan proposal pengajuannya lebih awal lagi agar dapat terprogram dengan baik, demikian juga peralatan dan nutrisi akan diperhatikan," respons Imam.

Sementara Kasatlak PRIMA Achmad Soetjipto melaporkan bahwa pada pelatnas karate ini sedang menjadi pilot project penggunaan alat teknologi baru bernama catapult. Alat tersebut sebagai moving proviling yang merekam seluruh aktifitas saat latihan dan sebagai informasi kepada pelatih untuk menentukan langkah-langkah peningkatan performing atlet.

Sebagai langkah meningkatkan bobot kepelatihan didatangkan juga pelatih asing dari Perancis bernama Thariq Abdesselem mendampingi pelatih yang sudah ada, Philip King. Dengan kehadirannya diharapkan bisa menimba ilmu-ilmu baru dimana Perancis saat ini menjadi yang terbaik di Eropa untuk karate khususnya kumite. (mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads