Menpora melakukan kunjungan pada Jumat (9/6/2017) hari ini di The Bellezza Albergo Tower Lantai 6, Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta Selatan. Imam ditemani oleh Kasatlak PRIMA, Achmad Soetjipto, CDM SEA Games, Azis Syamsuddin, serta Plt. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Washinton Galingging.
Kedatangan Menpora untuk memberi rasa aman dan nyaman bagi para atlet atas kondisi yang kurang mengenakkan akibat tertundanya honor. Kedatangan tersebut juga untuk menyerap aspirasi dari atlet demi perbaikan di berbagai hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menpora Imam Nahrawi meminta maaf karena honor atlet telat Foto: Humas Kemenpora |
Dalam sesi serap aspirasi, Jintar Simanjuntak yang mewakili para atlet menyampaikan permohonan dukungan agar bisa menggelar try out atau basecamp training ke Jepang untuk nomor kata dan ke Perancis untuk nomor kumite. Selain itu atlet juga meminta pembaruan peralatan, serta meminta asupan nutrisi dan suplemen.
"Pemerintah memberikan dukungan terhadap try out, ke depan proposal pengajuannya lebih awal lagi agar dapat terprogram dengan baik, demikian juga peralatan dan nutrisi akan diperhatikan," respons Imam.
Sementara Kasatlak PRIMA Achmad Soetjipto melaporkan bahwa pada pelatnas karate ini sedang menjadi pilot project penggunaan alat teknologi baru bernama catapult. Alat tersebut sebagai moving proviling yang merekam seluruh aktifitas saat latihan dan sebagai informasi kepada pelatih untuk menentukan langkah-langkah peningkatan performing atlet.
Sebagai langkah meningkatkan bobot kepelatihan didatangkan juga pelatih asing dari Perancis bernama Thariq Abdesselem mendampingi pelatih yang sudah ada, Philip King. Dengan kehadirannya diharapkan bisa menimba ilmu-ilmu baru dimana Perancis saat ini menjadi yang terbaik di Eropa untuk karate khususnya kumite. (mcy/din)












































Menpora Imam Nahrawi meminta maaf karena honor atlet telat Foto: Humas Kemenpora