Bertanding di Kejuaraan Asia di Astana, Kazakhstan, 15-16 Juli, skuat karate Merah Putih dari kelompok senior membawa pulang tiga medali perak dan lima perunggu.
Tiga perak disumbangkan oleh Srunita Sari dari nomor kumite -50 kg, Ahmad Zigi Zaresta Yuda (kata perorangan putra), dan Sisilia Agustiani Ora (kata perorangan putri). Adapun, perunggu didonasikan dari nomor kumite -55 kg putra, kumite -55 putri, kumite 68kg, kata beregu putra, dan kata beregu putri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil ini melebihi ekspektasi kami, karena awalnya hanya mencanangkan lima perunggu, tapi kami dapat bonus tiga perak," kata pelatih timnas karate, Philip King, dalam perbincangan dengan detikSport, Jumat (21/7/2017).
"Ke sana itu, kami pakai dana talangan. Nah, setelah kami berada di sana dananya (baru) cair," imbuh Philip.
Philip juga puas karena, dalam persaingan atlet senior, Indonesia mampu tampil sebagai tim terbaik Asia Tenggara. Iran keluar sebagai juara umum, diikuti Jepang, Arab Saudi, kemudian Taiwan.
"Tapi, itu belum menjadi gambaran kita bakal sukses di SEA Games karena dukungan kepada atlet saja tersendat," katanya.
![]() |
"Kami dari Prima ditarget dua medali emas untuk SEA Games 2017, peluangnya di nomor kata dan kumite. Kelasnya saya tidak mau saya sebutkan karena karate aneh, yang ditargetkan biasanya tidak dapat, tapi yang tidak (target) justru dapat karena karate ini (penilaiannya) subjektif."
"Meski begitu, hasil dari Kejuaraan Asia ini jadi modal kami untuk ke depan. Tapi kami tidak ingin sesumbar juga lah. Terpenting sebulan ini kami fokus pematangan teknik dan memoles kekurangan kemarin," ujarnya.
Kejuaraan Asia di Kazakhstan itu menjadi uji coba terakhir pelatnas karate sebelum bertolak ke SEA Games mulai 19-30 Agustus. Sebelumnya, karate menggeber persiapan di kejuaraan karate Premier Leauge di Rotterdam, Belanda, dan premier league di Dubai pada Maret-April.
(mcy/fem)