Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pekan jelang SEA Games tim karate masih harus berjibaku dengan masalah dukungan dari pemerintah. Dimulai dari peralatan tanding yang belum tiba, bahkan sampai urusan akomodasi.
Kemenpora sendiri telah memberikan penjelasannya dan mengklaim jika persoalan peralatan latihan dan tanding (masing-masing 1 paket) sudah diterima oleh Tim Karate dan ada tanda bukti serah terima barang tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah akomodasi baru hari ini beres tapi baru tiga bulan pertama tahun 2017, Januari-Maret. Pihak apartemen belezza (tempat timnas karate menginap--red) mengatakan sudah menerima Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dari pemerintah. Tapi hanya untuk Januari-Maret," kata Pelatih Kepala Timnas karate Philip King saat dikonfirmasi.
"Sisanya belum sementara mereka menjanjikan akhir bulan ini semua akan terbayarkan. Ya kita akan lihat," tambahnya.
Sementara untuk peralatan tanding, menurut Philip, pihaknya baru akan bertemu dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), pada Selasa (25/7/2017) untuk membahas lebih lanjut.
"Peralatan latihan saja yang sudah, tapi peralatan tanding sampai sekarang belum. Mereka janjinya Juli ini akan segera beres. Kami berharap jangan ada telat-telat lagi karena kalau telat buat apa?" katanya.
"Kasihan juga atlet karena bagaimanapun mereka sudah pasti tahu. Sementara tiga pekan ini mereka sudah harus fokus ke pertajam, kemampuan. Karena persiapan kan sudah mengerucut untuk mencapai target," ujar Philip.
(mcy/mfi)











































