Hendy dan Yolla tampil impresif kala tampil di Hall 2 KLCC, Kamis (24/8/2017) siang. Unjuk kemampuan dengan koreografi rumit dan khas Indonesia, juara dunia dan pemilik medalli emas SEA Games 2015 itu harus puas hanya mendapatkan medali perak dengan nilai 554.
Emas jatuh ke tangan pesilat Malaysia, Mohd Taqiyuddin bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif, yang mengumpulkan nilai 582. Perunggu direbut Singapura, Muhammad Haziq dan Nujaid Hasif, yang mendapatkan nilai 543.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Another Gold from #TeamMAS Pencak Silat Ganda Putra via Taqiudin & Rosli #KitaJuara #Negaraku π²πΎ pic.twitter.com/rId3U9bFwi
β TEAM MAS (@AtletMalaysia) August 24, 2017
Seusai pertandingan, Hendy dan Yolla terlihat sangat terpukul hingga menangis. Keduanya ditenangkan oleh manajer tim Edhy Prabowo. Yolla bahkan sempat berujar tak mau ikut upacara penyerahan medali.
Setelah menenangkan diri, Hendy dan Yolla pun menemui wartawan dan memohon maaf, sembari menceritakan pandangannya terhadap penilaian di nomor yang tadi diikuti.
"Pertama-tama saya memohon maaf untuk seluruh bangsa Indonesia, karena tidak bisa menghasilkan yang terbaik untuk Indonesia. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Hendy, yang sempat tercekat menahan tangis.
"Terima kasih atas doa dan dukungannya, Alhamdulillah, ya walaupun hasil kurang memuaskan, tapi tetap harus disyukuri," imbuhnya.
Yolla menilai apa yang diberikan wasit kepada pasangan Malaysia tak wajar. Sepanjang sejarahnya, belum pernah ada nilai 582 di nomor ganda dan ganda Malaysia pun prestasinya selama ini tak pernah mentereng.
![]() |
"Itu impossible menurut saya. Kita bertemu Malaysia bukan sekali dua kali. Kita bertemu mereka itu lima kali dan bahkan mereka nggak pernah sekalipun naik podium. Jadi sampai di sini dia juara satu," kata Yolla.
"Gini, sepanjang sejarah ganda putra yang saya mainkan itu nilai tertinggi adalah 570. Waktu itu pecah rekor di Kejuaraan Dunia di Phuket, Thailand, yang mana mereka bahkan nggak naik podium. Di sini, seperti sihir bisa 582 itu tolok ukur yang sangat tinggi."
"Tapi tadi kita belum bermain jadi tetap positif thinking terhadap wasit, so kita bermain dan hasilnya memang seperti itu jadinya. Tapi kita tetep introspeksi diri, tidak merendahkan negara, semua penonton yang memberikan dukungan dari Indonesia, Singapura, bahkan negara-negara yang tadi menyoraki kita, saya yakin mereka tahu bahwa kitalah pemenangnya," imbuh juara dunia pencak silat itu.
(raw/krs)