Tak Bisa Menyikut, Tendang, dan Piting, McGregor Mau Apa di Atas Ring?

Mayweather vs McGregor

Tak Bisa Menyikut, Tendang, dan Piting, McGregor Mau Apa di Atas Ring?

Doni Wahyudi - Sport
Jumat, 25 Agu 2017 16:06 WIB
Foto: Ethan Miller/Getty Images
Jakarta - Conor McGregor hebat di MMA (Mixed Martial Art) karena dia bisa menggunakan banyak bagian tubuhnya untuk menghantam lawan. Di atas ring memakai sarung tinju, bisa apa dia?

McGregor adalah salah satu petarung terbaik di era MMA sekarang ini. Pria asal Irlandia itu masih menyandang status juara UFC Kelas Ringan, dan pernah juga memegang sabuk juara dunia kelas bulu.

Sejak turun di MMA pada 2008 lalu, pria 28 tahun itu punya rekor yang fantasis. Dia 21 kali bertarung dan cuma tiga kali kalah. Orang-orang menyebut McGregor terlahir untuk menjadi petarung, dan karenanya dia dapat julukan 'bengis'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ada yang meragukan McGregor saat dia bertarung di dalam sangkar MMA. Dia kini masih tercatat sebagai petarung dengan kemenangan paling cepat sepanjang sejarah UFC saat mengalahkan Jose Aldo dalam 13 detik. Kesimpulannya satu, McGregor adalah yang terbaik.

Tapi status itu dipunya McGregor di dunianya, di pertarungan MMA. Sementara pada Minggu (27/8/2017) pagi WIB lusa dia akan masuk ke dunia baru. Dunia yang sama sekali belum pernah dia masuki. Dunia tinju profesional.

Potensi masalah untuk McGregor makin rumit lantaran dia akan berhadapan salah satu petinju terbaik yang pernah ada: Floyd Mayweather Jr.

Mayweather boleh saja berumur 11 tahun lebih tua dibanding McGregor. Tapi sebagaimana McGregor di MMA, Mayweather begitu perkasa di balik sarung tinjunya. Lihatlat rekor bertarungnya yang 49-0.

McGregor akan menjalani duel dengan Mayweather sebagai petinju. Itu artinya dia akan pakai sarung tinju tertutup, tidak bisa menyikut, melepaskan tendangan, atau apalagi mengunci lawan menggunakan bagian-bagian tubuhnya. Dia hanya bisa mengandalkan ayunan-ayunan tangan dan lengannya.

Kabar yang beredar menyebut ada klausul yang mengancam McGregor dengan sanksi denda jika dia menggunakan sikut atau kaki untuk menyerang Mayweather.

Sulit untuk membayangkan akan seperti apa pertarungan Mayweather dengan McGregor nanti. Bahkan mantan wasit kenamaan, Richard Steele, tidak bisa memprediksikan bagaimana duel itu akan berlangsung.

"Di sini ada seorang laki-laki dari sebuah cabang olahraga menantang seseorang yang merupakan terbaik di olahraganya. Saya sungguh tidak tahu bagaimana nantinya ini akan berjalan," ucap Steele yang selama 40 tahun profesinya pernah memimpin pertarungan-pertarungan besar.

"Dia tidak bisa menendang. Dia tidak bisa menyikut. Dia tidak bisa melakukan apapun. Dia tidak bisa menggunakan semua yang membuatnya hebat di pertarungan MMA," lanjut Steele dikutip dari NYTimes.

Steele mengaku khawatir terhadap kondisi McGregor di atas ring nanti. Apapun atribut pertarungan, keselamatan petinju harus jadi yang utama.

"Tentu saja saya memikirkan tentang melindungi anak ini (McGregor). Keselamatan petinju selalu jadi yang utama. Tapi itu mungkin lebih dari sekadar pertarungan ini karena dia sama sekali belum pernah naik ring tinju sebelumnya.

Pada Juni lalu Tim Hague tewas di atas ring tinju. Hague adalah petarung MMA yang memutuskan pindah menjadi petinju. Dia meninggal dunia setelah mengalami cedera fatal dalam sebuah pertarungan menghadapi Adam Braidwood.

Hague tewas usai bertarung di pertandingan tinjunya yang keempat. Sebelumnya dia tampil di 34 laga MMA. (din/fem)

Hide Ads