Bertanding di Hall 11 MITEC, Minggu (27/8/2017) malam, tim putra voli mengawali dengan buruk. Mereka langsung tertinggal dua set, hingga akhirnya kalah dalam pertarungan empat set.
Tim arahan Samsul Jais itu kehilangan dua set pertama dengan 16-25 dan 22-25. Indonesia kemudian bangkit dan merebut set ketiga 25-20, tapi kemudian Thailand mengunci kemenangan di set keempat dengan kemenangan 25-20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melawan Thailand sebenarnya kita imbang. Tapi Thailand tingkat kesalahan di bola-bola gampangnya sangat sedikit. Jadi dalam poin-poin itu, kita terlalu sering melakukan kesalahan-kesalahan mendasar seperti servis, atau bola pelan malah mati. Bedanya dengan Thailand itu," kata Jais setelah pertandingan.
"Sementara Thailand lebih rapih lagi. Dia tidak mati dengan bola-bola pelan. Bahkan bola kencang masih mampu. Jadi mereka sistem permainannya benar-benar jalan. Artinya saat bermain, tiga pemain di depan dan tiga pemain di belakang, siapa berbuat apa, mereka benar-benar rapi sekali."
"Nah di kita, terkadang sistem masih kurang jalan. Itu saja. Dari segi kualitas dan segala macam seimbang, cuma tingkat kesalahan kita terlalu tinggi. Itu yang bikin mereka selalu memimpin. Nah, saat memimpin, mereka lebih berani lagi melakukan servis."
"Ya sudah, saat kita tidak bisa melakukan servis, bola-bola pertama tidak jalan, kita menyerang pun tidak bisa mengeluarkan kombinasi jadi lebih gampang diblok. Kalaupun bola bisa melewati net, cuma rebound saja dan bisa diserang balik oleh mereka," imbuhnya.
Medali perunggu di nomor ini direbut oleh Vietnam. Vietnam menang 3-0 atas Myanmar dengan skor 25β18, 25β17, dan 25β13.











































