Usai SEA Games, Tim Renang Batal Ikuti Turnamen di Turkmenistan

Usai SEA Games, Tim Renang Batal Ikuti Turnamen di Turkmenistan

Mercy Raya - Sport
Senin, 28 Agu 2017 19:09 WIB
Perenang indah Indonesia Claudia Megawati Suyanto di SEA Games 2017 (Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO)
Jakarta - Tim renang Indonesia kecewa akibat batal mengikuti turnamen di Turkmenistan, yang juga dirancang sebagai salah satu ajang uji coba untuk Asian Games 2018 mendatang.

Setelah gelaran SEA Games 2017, tim renang awalnya berencana mengikuti Asian Indoor and Martial Art Games (AIMAG) 2017 di Ashgabat, Turkmenistan, 7-27 September mendatang.

Rencana itu batal setelah Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) mencoret keikutsertaan tim renang dari turnamen tersebut. Alasannya karena tidak sesuai dengan nomor yang dipertandingkan di Asian Games.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sebetulnya sepulang dari SEA Games kemarin atlet-atlet kami tidak diliburkan. Tetapi karena AIMAG dibatalkan maka atlet kami liburkan selama 10 hari," kata Albert C. Sutanto, pelatih nasional renang, saat dihubungi detikSport, Senin (28/8/2017).

"Di luar itu, kami juga sangat kecewa dengan adanya pencoretan tim renang ke AIMAG. Kami merupakan penyumbang medali terbanyak tetapi Prima membatalkan hanya karena jarak kolam renang yang digunakan tidak sesuai dengan Asian Games. Di Asian Games itu akan mempertandingkan nomor di kolam 50 meter, sementara di AIMAG hanya di kolam 25 meter. Tapi nomor yang kami targetkan sama semua. Justru di AIMAG nomornya 50 dan 100 meter, di Asian Games juga kami targetkan itu. Nah ini yang kami sesalkan kenapa Satlak Prima memutuskan dan tidak mengundang kami saat rapat, tapi justru yang tidak paham teknik renang."

"Sekarang begini, Joseph Schooling saja bisa bagus begitu karena pertandingan-pertandingan yang dia lakukan di kolam 25 meter, dan dia berhasil. Karena di Amerika sendiri tidak ada kolam 50 meter. Nah, Prima harusnya di sini bisa memberikan prioritas. Apalagi sebelumnya kami merupakan penyumbang medali terbanyak, tentu kami bisa berbuat lebih," tutur mantan perenang nasional itu.

Atas kejadian itu, Albert sampai sekarang mengaku belum mendapatkan kepastian detail soal uji coba dan training camp yang akan timnya lakukan sampai akhir tahun ini.

"Kami sebenarnya punya event lainnya yaitu Kejuaraan Asia tapi ini dari PB PRSI dan kami tidak tahu apakah federasi memberangkatkan atau tidak. Sementara kami berusaha untuk meminta dana dari Prima. Jadi masih menunggulah," katanya.

Tak hanya itu, Albert juga mengatakan jika sempat ada tawaran dari Prima untuk training camp ke Perth pada November mendatang. Tapi itu pun masih belum pasti.

"Jika tidak ke Perth, ya kami ada opsi ke China dibulan yang sama. Hanya konsekuensinya di China hanya training camp dan kami tidak bisa mengevaluasi lewat pertandingan, sementara di Perth itu masuk musim panas, kami akan banyak ikut pertandingan (model summer camp)," ucapnya.


(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads