Usai SEA Games, Ini Misi Perbakin untuk Naufal Mahardika cs

Usai SEA Games, Ini Misi Perbakin untuk Naufal Mahardika cs

Mercy Raya - Sport
Selasa, 29 Agu 2017 16:40 WIB
Foto: Instagram @mnmahardika
Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) sudah punya misi sendiri untuk para atletnya usai gelaran SEA Games 2017. Tujuannya agar bisa tampil sebaik mungkin di Asian Games tahun depan.

Satu medali emas berhasil dipersembahkan cabang itu dari SEA Games kali ini, sesuai target yang sudah dicanangkan. Emas dicatat atas nama Muhammad Naufal Mahardika, petembak berusia 16 tahun, yang menjuarai nomor 10 meter air rifle putra.

"Jika menyesuaikan dengan target yang kami canangkan memang medali emas itu ada di Naufal," kata Ketua Komisi Kepelatihan PB Perbakin Yoshie Augusta Akbar, kepada detikSport.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini berkaca dari hasil dia sebelumnya di Kuwait kelas junior nomor satu, dan SEASA (South East Asia Shooting Championship) juga, jadi tidak meleset."

"Tetapi untuk nomor lainnya terus terang saja kami tidak melihat ada peluang. Kami hanya berharap mereka masuk final. Tapi kami memang harus evaluasi beberapa nomor yang tertinggal dari petembak-petembak Asia Tenggara lainnya," ucapnya.

Petembak Indonesia di nomor lain gagal meraih prestasi tertinggi, semisal di nomor prone putra, pistol putra, dan rifle 3 position. Untuk itulah PP Perbakin akan memanggil para atletnya untuk menjalani pemusatan latihan Asian Games 2018, usai masa libur selama 10 hari setelah perhelatan SEA Games di Malaysia.

"Atlet kami ini kurangnya di pengalaman bertanding. Sebagai contoh, Naufal itu selama persiapan SEA games kemarin hanya turun di South East Asia Shooting Championship, Malaysia, dan training camp di Kuwait. Itu pun di luar pelatnas karena program tersebut dari asian federation, jadi petembak-petembak terbaik dipilih untuk ikut tc," kata Yoshie yang juga tim manajer pelatnas menembak.

Menurutnya, seorang atlet idealnya mengikuti latih tanding sebanyak-banyaknya guna memperkuat mental. Latih tanding itu pun semestinya dilakukan di ajang yang lebih tinggi dari turnamen yang bakal diikuti demi mempersiapkan diri dalam menghadapi tekanan. "Sebab pada cabang menembak itu faktor psikologis sangat menentukan."

"Itu bisa dilihat pada SEA Games kemarin, bagaimana juara Olimpiade dari Vietnam Hoang Xuan Vinh, harus kalah dari petembak Malaysia Johnathan Wong Guanjie. Kekalahan itu bisa karena faktor mental atau persiapan mentalnya yang kurang maksimal sehingga mempengaruhi si atlet kala bertanding. Karenanya, kami ingin memperkuat atlet-atlet kami soal itu," katanya.

"Kami juga akan melakukan evaluasi besar-besaran dan seleksi nasional untuk atlet Asian Games 2018. Barometer atlet yang dipilih berdasarkan hasil di kejuaraan nasional pada 25 Sepetmber nanti," tutur Yoshi.



(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads