Tak Penuhi Target Satlak Prima, Ini Kata PB ISSI

Tak Penuhi Target Satlak Prima, Ini Kata PB ISSI

Mercy Raya - Sport
Kamis, 31 Agu 2017 20:43 WIB
Foto: Wahyu Putro/ANTARA FOTO
Jakarta - Cabang balap sepeda Indonesia tak bisa membawa medali emas sesuai target. Hal itu disebut bukan bentuk bukan kegagalan melainkan ketinggalan.

Di SEA Games 2017, cabang balap sepeda ditargetkan Satlak Prima untuk meraih delapan medali emas. Pada akhirnya cabang itu membawa pulang dua medali emas, plus dua perak dan tujuh perunggu.

Menurut Manajer tim balap sepeda Budi Saputra, hal itu dikarenakan belum maksimalnya penerapan sport science di Indonesia jika dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan meleset atau gagal. Saat ini kita tertinggal dari sport science dari Malaysia, Thailand, Singapore, Vietnam. Justru yang harus kita benahi adalah pola pembinaan dan kepelatihan dengan teknologi ilmu kepelatihan modern," kata Budi Saputra kepada detikSport.

"Balap sepeda itu cabang terukur jadi untuk melihat data perkembangan atlet itu ada alatnya dan pelatih itu harus bisa dan mengerti tidak cukup dengan feeling dan pengalaman, salah satu contoh alatnya adalah wattbike ini bisa mengukur power dan perkembangan atlet selama latihan."

"PB ISSI sudah memesan 10 wattbike tapi baru tiga buah yang datang sebelum SEA Games. Intinya adalah PB ISSI sudah sangat paham tetapi sport science ini butuh investasi yang cukup besar," ucap dia.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari. Menurutnya, jika atlet-atlet Indonesia bisa didukung dengan fasilitas dan program yang benar bukan tidak mungkin Indonesia bisa lebih berprestasi.

"Malaysia sangat fokus dalam memenangkan setiap lomba dan pertandingan yang mereka ikuti. Indonesia harusnya bisa lebih baik lagi karena Asian Games bisa jadi bumerang terhadap image Indonesia di mata international jika Indonesia tidak fokus mendorong prestasi atletnya," katanya.

"Selain itu olahraga itu tidak bisa instan tapi harus sabar mengikuti prosesnya. Jujur saja ISSI juga beruntung punya banyak atlet yang luar biasa, jadi bisa banyak dapet medali perunggu mengalahkan negara-negara lain yang punya fasilitas dan program yang bener. Bisa dibayangkan jika para atlet Indonesia dengan program dan fasilitas yang benar, bukan tidak mungkin Asian Games bakal juara umum," ucapnya.



(mcy/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads