Indonesia dituntut untuk sukses sebagai penyelenggara dan prestasi sekaligus pada Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang. Tapi, prestasi di SEA Games 2017 Kuala Lumpur yang baru saja usai tak mendukung sebagai bekal ke perhelatan olahraga bangsa-bangsa se-Asia empat tahunan itu.
Indonesia hanya meraih 38 medali emas dan gagal memperbaiki peringkat, finis di urutan kelima sama dengan saat tampil di SEA Games 2015 Singapura. Padahal Indonesia ditargetkan bsia mendapatkan 55 medali emas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Modal utama kita optimistis dengan segala keadaan. Karenanya atlet yang kami proyeksikan dapat medali di Asian Games nanti harus ada perlakuan khusus. Baik uji cobanya, pemenuhan gizi, maupun nutrisinya. Saya akan perintahkan harus dimulai sekarang. Kecuali harus saya mutasi atau saya pecat. Sudah seperti itu. Karena saya trauma dengan peristiwa keterlambatan yang dialami para atlet," kata Imam dalam acara Blak-balakan dengan detikSport di markas detikcom, Selasa (6/9/2017).
"Saya masih sangat optimistis untuk Asian Games ini karena tidak hanya sukses penyelenggaraan, administrasi, tapi juga harus sukses prestasi," ujar dia.
Pada Asian Games 2018, Indonesia diminta untuk finis sepuluh besar, dengan perhitungan harus mengantongi 15-20 medali emas. Target itu cukup muluk karena 2014 di Incheon, Indonesia hanya mampu mengumpulkan empat emas.
Untuk mewujudkan misi itu, Imam telah menyiapkan beberapa rencana untuk menggodok atlet terbaik Indonesia. Seperti apa?
"Saya akan manfaatkan infrastruktur pasca PON yang ada di Riau, Jawa Barat, Jakabaring, sehingga pelatnas nanti akan terpusat. Tidak seperti sekarang tersebar di berbagai tempat," kata Imam.
"Itulah konsekuensi renovasi GBK. Yang kedua, kami akan beri ruang luas dan panjang bagi atlet untuk melakukan uji coba ke luar negeri sehingga terkondisi lingkungan keunggulan, termotivasi, dan bahkan mereka harus bisa lebih baik di mana mereka melakukan try out itu," ucap politisi PKB itu.
(mcy/fem)