Mengingat para atlet dan ofisial akan berangkat pada 13 September 2017, peralatan tanding saat ini belum sepenuhnya lengkap. Beberapa peralatan masih dalam proses didatangkan secara berkala.
Ketua National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, mengatakan peralatan baru tiba sejak dua hari yang lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asisten Deputi Olahraga Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Chandra Bhakti, mengatakan pihaknya sempat terkendala dalam proses pengadaan. Sistem birokrasi mengharuskan pengadaan alat dilakukan melalui lelang maupun e-katalog.
"Melalui e-katalog, dari 30 penyedia, hanya dua yang siap mengikuti. Pertama itu penyedia bola sepak dari Majalengka, lalu lapangan tenis meja dari Solo," kata Chandra.
Cara tersebut dinilai tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan peralatan. Kemudian pihaknya mengajukan ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk dilakukan lelang.
"Lalu lelang cepat juga gagal, maka baru keluar fatwa LKPP yang mempersilakan pengadaan dalam bentuk lain," ujar dia.
Namun Chandra memastikan bahwa peralatan akan tiba sebelum tim dilepas menuju Malaysia. Seluruh perlengkapan akan diberangkatkan dalam satu pesawat dengan para atlet dan ofisial.
"Harapan saya hari ini clear. Paling tidak sebelum pelepasan sudah siap semua," tutupnya. (din/mrp)