Sosialisasi Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang ternoda. Selalu mengeluhkan dana minim, tapi justru anggaran yang ada dikorupsi.
INASGOC juga dinilai lamban meluncurkan situs resmi, media sosial, dan merespons minat publik untuk terlibat sebagai sukarelawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
INASGOC juga sudah memulai promosi besar-besaran dengan berbarengan countdown (hitung mundur) Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus. INASGOC merencanakan beberapa langkah lanjutan untuk promosi.
"Untuk promosi dan sosialisasi kita sudah ada city beautification (perencanaan pencahayaan kota), seperti di sepanjang jalan Sudirman sebagai bagian dari kompensasi pemasangan iklan. Makanya, kalau melihat banner di Sudirman itu ada logo sponsor. Nah, itu kompensasinya," kata Erick Thohir, ketua INASGOC, di Wisma Serbaguna, Senayan.
"Itu tidak cukup karena sponsor mengharapkan timbal balik promosi dari brand yang mereka miliki. Sebagai contoh, untuk televisi mengharapkan 5.000 spot, banner sekian ratus, pemasangan di billboard sekian puluh. Nah, untuk mencukupi 5.000 spot itu nanti akan ada iklan televisi dari bulan Oktober sampai tahun depan karena jika tidak maka kami akan wanprestasi," ujar pria yang akrab disapa Ethok itu.
"Launching iklannya sendiri baru akan dilakukan pada Oktober hingga Desember mendatang. Kami akan pasang di media," Erick menambahkan.
Dari perjanjian yang telah dibuat, menurut Erick, pemasangan iklan sudah dilakukan sejak Agustus, tapi dengan pertimbangan bentrok SEA Games makalangkah itu dilakukan mulai Oktober.
Selain itu, INASGOC berupaya melakukan promosi dan sosialisasi lewat souvenir. Dari souvenir itu bahkan diharapkan bisa ada pemasukan lain untuk INASGOC.
"Penjualan souvenir. Nanti launching juga tanggal 18 Oktober. Desain-desainnya sudah mengintiplah," ungkap Erick yang juga presiden Inter Milan.
(mcy/fem)











































