Satlak Prima telah menetapkan 19 cabor yang dinilai berpeluang mempersembahkan medali emas. Salah satunya karate, yang diproyeksikan untuk menyumbangkan satu medali emas. Meski sudah memiliki target jelas, karate belum bisa memulai pelatnas. PB FORKI memilih untuk menunggu SK atlet Asian Games diterbitkan.
"Ya, kami tunggu saja SK itu benar tidak. Asian Games itu kan tidak main-main 45 negara. Jika Prima bilang 1 Oktober kita tunggu lah. Lagipula, saat ini anak-anak masih off saat ini," kata manajer tim pelatnas karate Zulkarnaen Purba kepada detikSport, Rabu (20/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ada program tetapi kami juga perlu dukungan sepenuhnya dari Prima, perpanjangan dari Kemenpora," ujar dia kemudian.
Zulkarnaen punya alasan berkata demikian. Pria asal Sumatera Utara ini tidak ingin kejadian persiapan SEA Games yang compang camping berulang kembali di Asian Games ini. Maka itu, dia berharap ada perubahan di tubuh Satlak Prima itu sendiri.
"Tahu sendiri persiapan SEA Games carut marut. Jika SEA Games kemarin saja seperti itu, apakah di Asian Games bisa merubah kebiasaan itu. Ini kan semua jual kecap?" dia membeberkan.
"Yang sekarang kami bingung adalah kapan kami dikomandokan untuk jalan? Yang kedua, siapa yang bertanggung jawab di SEA Games kemarin? Apakah orang-orang seperti itu masih dipertahankan? Jika tidak, lakukan restrukturisasi," dia menyarankan.
"Minimal jika Achmad Soetjipto ingin tetap dipakai ya kabinetnya harus diubah dengan jumlah personel yang juga dikurangi. Masalah inisiatif, kami, tim karate tidak perlu dituntut karena komitmen kami kuat. Program kami sudah komplet tinggal bagaimana dukungannya," dia menambahkan. (mcy/fem)