Menpora, Imam Nahrawi, mengaktifkan kembali Dewan Pelaksana Prima. Dengan pengaktifan itu, Satlak Prima diharapkan tidak bekerja sendirian dalam mempersiapkan atlet yang akan turun di ajang multievent, utamanya Asian Games 2018. Juga dalam menentukan cabang-cabang olahraga prioritas.
Satu orang ketua Dewan Pelaksana Prima dan delapan anggota lain sudah ditunjuk untuk bertugas. Raden Isnanta yang ditunjuk menjadi kepala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menilai apakah yang selama ini prioritas masih layak dengan kajian kami atau tidak. Jika masih layak, kami akan meneruskan. Tapi jika tidak, harus ada surat keputusan baru," ujar Isnanta ketika ditemui di ruangannya, Gedung PP ITKON, Senayan, pada Selasa (26/9/2017).
Dijelaskan Isnanta, akan ada beberapa indikator yang disiapkan untuk menetapkan cabor tersebut.
"Sekarang policy, perencanaan program, dan penganggaran ada di dewan. Tapi bukan menutup mata yang lama salah, tidak. Yang bener adalah policy tentang program anggaran dan planning ada di dewan," Isnanta membeberkan
"Satlak yang melaksanakan atas policy dewan. Jadi dewan sekarang harus menetapkan itu. Tinggal nanti dewan melakukan fungsi kontrol dan evaluasi kebijakan dewan tadi. Jadi ini semata-mata meringankan beban Satlak yang dulu diambil dari hulu ke hilir diambil mereka semua," kata dia lagi.
Untuk itu, Isnanta mengimbau cabang-cabang untuk lebih terbuka dalam setiap pertemuan dengan Prima.
"Bila perlu tidak ada rahasia, biar orang tahu mana yang rasional. Biar ahli juga memberikan masukan mana yang logis karena tidak seluruhnya PB bagus, tapi sebaliknya kita tidak juga lebih pintar dari PB," kata Isnanta.
"Lebih baik berdarah -darah debat di depan. Karena ini olahraga prestasi harus dengan pendekatan ilmiah. Semua harus ada hitungannya. jadi mari kita mulai sadar, jangan ego masing-masing yang rasional," dia menambahkan.
(mcy/cas)