OCA Setuju Penggunaan Dana Sponsor Asian Games Lebih Cepat

OCA Setuju Penggunaan Dana Sponsor Asian Games Lebih Cepat

Mercy Raya - Sport
Senin, 16 Okt 2017 05:54 WIB
Foto: Dokumentasi INASGOC
Jakarta - Host City Contract Asian Games 2018 resmi diubah. Dewan Olimpiade Asia (OCA) bersama Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) sepakat untuk menambah pasal-pasal yang ada di dalam kontrak, terutama terkait penggunaan dana sponsorship.

Perubahan yang dimaksud adalah terkait aturan sebelumnya bahwa dana dari sponsor yang dibagi dua, 50-50 antara OCA dan INASGOC, baru bisa dicairkan sehari setelah upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018. Kini dengan adendum baru, dana sponsor bisa dicairkan dari jauh-jauh hari.

"Hari ini kami baru menandatangani beberapa perubahan dari perjanjian (HCC) dari Asian Games antara OCA dengan tuan rumah, yaitu Jakarta dan Palembang," kata Ketua Dewan Pengarah Panitia Penyelenggara Asian Games Jusuf Kalla, usai bertemu dengan OCA di Kantor INASGOC, di Wisma Serbaguna, Senayan, Jakarta, Minggu (15/10/2017).

"Jakarta karena hari ini, gubernurnya kosong, besok baru ada gubernur baru, jadi baru ditandatangani esok. Tetapi, prinsipnya sudah diinfokan tentang hal tersebut. Prinsip-prinsip pokok perubahan itu adalah untuk melancarkan penyelenggaraan Asian Games ini dan juga tentu untuk meningkatkan kualitas Asian Games ini serta mengefisienkan Asian Games dan juga memperjelas tanggung jawab dari masing-masing pihak dalam penyelenggaraan ini," ujar JK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu diamini oleh Presiden OCA, Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah. Dia mengapresiasi keterlibatan Wakil Presiden dalam persiapan Asian Games terkait banyak perubahan dan memberikan banyak solusi untuk kemajuan penyelenggaraan Asian Games.

"Atas nama OCA saya mengucapkan terima kasih saya kepada Jusuf Kalla, karena sejak dia menjadi penanggung jawab Asian Games, telah banyak solusi yang dilakukan," kata Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah.

"Hari ini, kita semua menyaksikan bagaimana ada perubahan dari HCC untuk lebih baik lagi ke depannya. Salah satu yang utama adalah mengurangi biaya anggaran operasional dan kami memutuskan untuk tidak membangun fasilitas baru, sebaliknya hanya memperbarui fasilitas yang ada. Begitu untuk di Palembang," tuturnya.

"Dengan begitu legacy ini nanti tidak hanya bisa dimanfaatkan atlet dan kaum muda, tapi juga untuk rencana pembangunan negara ke depannya. Saya doakan semoga sukses untuk penyelenggaraan Asian Games di Jakarta-Palembang. Kita akan berkerja bersama sebagai saudara untuk keuntungan perkembangan atlet, kaum muda, dan kawasan Asia," tambah Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah.

Tuan Rumah Hemat 20-30 Juta Dollar AS

Sementara itu, Erick Thohir selaku Ketua INASGOC mengatakan, selain perubahan HCC terkait penggunaan dana sponsorship yang bisa dilakukan lebih cepat, perubahan lain berkaitan dengan penghematan dana yang dikeluarkan tuan rumah.

"Di host city contract terdahulu sponsor itu ada dua macam yakni cash dan barang. Misalnya seperti yang kita tandatangani hari ini dengan 361 ada cash dan ada baju. Bajunya, dulu karena dihitung merupakan cost penyelenggaraan dan bisa mengurangi uang penyelenggaraan, maka OCA meminta 50 persen harus jadi cash. Dengan perjanjian yang baru, maka 100 persen itu milik Indonesia. Ini bisa membantu penghematan atau cash flow hingga 20-30 juta US dolar," beber Erick.

"Saya juga yakin dengan perubahan kontrak ini, insya Allah akan membantu cashflow bagi kami penyelenggara," harapnya.

Sebagai gambaran, anggaran yang tersedia dari pemerintah untuk Asian Games sebesar Rp 4,5 triliun. Sementara kebutuhan penyelenggara Rp 5,6 triliun. Masih ada kekurangan Rp 1,1 triliun.

(mcy/mfi)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads