KONI, sebagai pengganti Satlak Prima, dapat limpahan tugas sebagai pengawas dan memonitor cabor menuju Asian Games 2018. Indonesia dipatok dengan target masuk 10 besar Asia dengan jumlah perolehan medali 15-20 keping emas.
Untuk mewujudkan target tersebut, KONI langsung melakukan percepatan-percepatan agar nomor cabor yang berpotensi medali bisa tertampung dengan baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya adalah membantu INASGOC (panitia penyelenggara Asian Games) untuk cabang-cabang yang diunggulkan tetapi belum masuk dalam 462 nomor yang digetok OCA (Dewan Olimpiade Asia/Olympic Council of Asia)," ucapnya.
Menurut Tono, hal ini penting untuk dilakukan mengingat OCA sendiri memberi tenggat waktu dua hari untuk bisa memutuskan nomor-nomor potensi apa saja yang akan diakomodir atau digeser.
Sejauh ini, baik INASGOC dan OCA telah menggetok 462 nomor event dari 40 cabang olahraga. Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta penambahan nomor pada tiga cabang olahraga yaitu panahan, panjat tebing, dan taekwondo.
"Dua hari ini nomor-nomor apa saja harus dikumpulkan ke OCA. Jadi tugas kami membantu dan memberikan solusi kepada INASGOC atas nama cabang-cabang olahraga. Dengan catatan tidak boleh lebih dari 462," ujar Tono menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 bidang Pembinaan Prestasi Olahraga KONI Suwarno mengatakan bahwa sejauh ini ada beberapa yang bersedia memberikan tempat untuk cabor-cabor potensial.
"Semisal tinju mereka menyampaikan mungkin bisa berpartisipasi 3 nomor, kemudian cabang bmx dua nomor. Ini kami masih menunggu karena setelah dihitung ada sekitar 12 nomor yang diolah," katanya.
(mcy/krs)











































