Ke-16 cabang tersebut muncul dalam rapat koordinasi antara KONI dengan cabang-cabang olahraga yang digelar di Kantor KONI, Senayan, Jakarta, Senin (23/10/2017). Menurut Wakil Ketua 1 bidang Pembinaan Prestasi Olahraga KONI Suwarno, sejauh ini baru ada 16 cabang olahraga yang terlihat potensinya. Namun ia tidak ingin membeberkan cabang apa saja itu dengan alasan menutupi peta kekuatan dari negara peserta lain.
"Yang kami baru baca sekitar itu (16 cabor) tetapi akan kami matangkan lagi. Kami sebetulnya semakin banyak cabang semakin bagus artinya pembinaanya bagus. Tetapi kadang-kadang peluang itu baru melihat dari satu event saja, tentu akan kami analisa lagi dari event-event lain," kata Suwarno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain soal anggaran, pemerintah juga memberi kewenangan lebih kepada cabang-cabang olahraga untuk membuat program mewujudkan hal itu. KONI juga akan memberdayakan timnya sendiri untuk mengumpulkan data agar tak cuma dapat janji-janji target tinggi dari cabor.
"Misalnya, cabor A menganggap diri mereka potensi karena punya record atau target emas. Pastinya kami buka dulu, apa saja? Contoh cabang atletik ada Hendro, Triyaningsih, dan Maria londa. Kami akan lihat potensinya bagaimana. Kami punya data. Jalan cepat pesaingnya siapa saja? potensinya bagaimana. Jadi tidak asal-asalan. Ini yang menjadi landasan kami untuk buat potensi," kata Warno.
(mcy/krs)











































