Pengurus cabang olahraga masih ragu-ragu untuk menjalankan pelatnas menuju Asian Games. Sebab, mereka hanya mengantongi Surat Keputusan (SK) Asian Games yang diterbitkan Satlak Prima pada 1 Oktober.
Bukan apa-apa, sebagian pengurus cabang olahraga khawatir nombok biaya pelaksanaan pelatnas. Sementara, Satlak Prima, yang mengeluarkan SK pelatnas Asian Games, resmi dibubarkan pada 19 Oktober. Kekhawatiran itu diungkapkan panahan dan angkat besi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih berjalan. Tetapi secara teknis nantinya akan dilaksanakan oleh Deputi IV," kata Imam di Kantor Kemenpora, Selasa (24/10/2017).
"Anggaran 2017 masih berjalan. Sebelumnya kan sudah diberi SK oleh Pak Tjip, jadi tinggal jalan dengan anggaran yang tersisa. Jadi cabor mengajukan uji coba dan training camp kepada Deputi IV untuk penggunaan anggaranya," kata menteri asal Bangkalan itu.
Sebagai gambaran, anggaran Satlak Prima tahun 2017 sebesar Rp 449 miliar. Sampai saat ini, dana yang terpakai baru senilai Rp 253 miliar.
Imam menilai kekhawatiran federasi itu sebagai kewajaran. Sebab, Pepres tentang Peningkatan Prestasi Olahraga sedang dikaji.
"Ini kan belum dilanjuti dengan SK turunan atau dasar hukum teknis. Sehingga, wajar mereka menginterpetrasikan sendiri," dia mengungapkan.
(mcy/fem)