'Tidak Ada yang Menyangka Galang Bisa Juara di Jerez'

'Tidak Ada yang Menyangka Galang Bisa Juara di Jerez'

Randy Prasatya - Sport
Kamis, 26 Okt 2017 00:36 WIB
Pebalap Indonesia, Galang Hendra Pratama (Foto: Randy Prasatya/detikcom)
Jakarta - Direktur PT Yamaha Indonesia, Minoru Morimoto, tak menyangka Galang Hendra bisa menang di World Supersport (WSSP) 300 seri Jerez. Dia cuma ditarget satu poin.

Galang berhasil keluar sebagai juara di Sirkuit Jerez, Spanyol, dalam seri kesembilan WSSP, Minggu (22/10/017). Pebalap Yamaha yang tergabung dengan tim Motoxracing itu menang dramatis.

Sempat ada di urutan kelima dalam tiga tikungan terakhir, Galang akhirnya sukses jadi yang terdepan. Dia unggul 0.026 detik dari Scott Deroune, yang ada di posisi kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selaku pebalap wild card dan berbadan mungil, penampilan Galang sudah membuat orang-orang Eropa di timnya kaget. Galang berulang kali lolos dari gangguan lawan di saat-saat krusial.

"Banyak orang Eropa yang tidak menyangka Galang bisa melejit seperti itu. Apalagi, mestinya dengan ukuran badan seperti itu Galang bisa goyang saat disenggol," kata Minoru.



"Mulanya saya tidak pernah membayangkan kalau Galang bisa menang di balapan ini. Saya cuma bilang ke Galang untuk setidaknya ambil satu poin supaya namanya tercantum di daftar klasemen," sambungnya.

Galang mulanya cuma mendapat kesempatan membalap di seri ketujuh yang berlangsung di Autodromo Internacional do Algarve, Partimao Portugal, 17 September 2017. Namun, mendapat kesempatan sekali lagi setelah gagal finis di Portugal akibat kesalahan tim.

"Waktu di Portugal ada masalah di pengaturan gigi (full step). Nah, tim engineering yang orang Eropa merasa bersalah dengan Galang, maka untuk menebusnya dia diberi kesempatan sekali lagi, yaitu di Jerez," pria asal Jepang itu menambahkan.


Ketegangan di Paddock

Suasana tegang terjadi di paddock tim Yamaha saat melihat Galang Hendra tampil di World Supersport (WSSP) 300. Bahkan, tim sampai nyaris memukul televisi.

Hal itu diceritakan Morimoto. Kejadiannya persis sesaat setelah finis karena menyangka Galang cuma finis kedua.

"Galang memulai balapan dengan baik, tapi di pertengahan posisinya naik turn. Ketika ada tikungan dia bisa kembali ke posisi yang lebih baik. Orang Eropa pun sampai bilang kalau gaya Galang di tikungan itu tipe pebalap Asia banget," kata Minoru.

"Di paddock, tim menonton balapannya sangat tegang sekali. Mungkin saya melihatnya lebih capek dari Galang yang membalap. Dia banyak dipepet sama pebalap-pebalap Eropa lainnya, tapi Galang tetap saja bisa lolos," sambungnya.

"Kami bahkan sampai nyaris memukul televisi di paddock ketika Galang melintas garis finis. Kami kira dia di posisi kedua, ternyata tidak. Orang-orang Eropa di tim kami seketika bersorak," ungkap pria asal Jepang itu.


(cas/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads