Setelah Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) resmi dibubarkan, pemerintah menyerahkan pembinaan kepada federasi cabang olahraga. Termasuk, mengatur anggaran. KONI hanya bertugas mengawasi kerja federasi cabang olahraga.
Meski sudah menyebutkan pembagian tugas untuk KONI dan PB/PP, tapi kemenpora belum merinci prosedur yang harus dijalankan PB/PP. Salah satunya, prosedur untuk pencairan anggaran pelatnas. Padahal, Tahun Anggaran 2017 tinggal dua bulan lagi dan Kemenpora masih memiliki dana anggaran pelatnas dari Satlak Prima sebesar Rp 253 miliar, dari nilai total Rp 449 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak bulat sih makanya kami minta juga kawan-kawan menyosialisasikan. Yang terpenting, saat ini, uji coba dan training camp cabor-cabor unggulan harus jalan," ujar dia kemudian.
Berbeda dengan mekanisme pencairan anggaran 2017, Yuni justru belum bisa mengungkap detail penerapan dana untuk tahun depan. Mereka masih harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menetapkan sistem pencairan yang tepat agar tidak terjadi keterlambatan-keterlambatan yang terulang.
Sebagai gambaran, untuk tahun depan pemerintah menganggarkan Rp 734,8 miliar untuk pembinaan prestasi atlet.
"Untuk tahun depan kami akan duduk bareng dulu. Pokoknya uji coba dan training camp yang ini dijalankan dulu. Kemudian 2018 akan dibuat lagi mekanismenya seperti apa," Yuni menjelaskan.
(mcy/fem)