Hal itu disampaikan oleh Ketua KONI Pusat, Tono Suratman, usai menutup Rapat Koordinasi dan Konsultasi 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (31/10/2017). Tono mengatakan, Kalimantan Timur dalam suasana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sehingga akan dicarikan waktu yang lebih tepat untuk menggelar PON Remaja.
"Kami akan mencari waktu penyelenggaraan yang lebih tepat pada rapat anggota tahunan 2018 yang akan datang," kata Tono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak akan dihapus, karena itu pertimbangan kami jika pelatnas berjalan sesuai Perpres Nomor 95 Tahun 2017 maka mau tidak mau KONI beserta unsur-unsurnya harus menyiapkan pelapis usia muda. Jadi bagaimana juga PON Remaja akan dijelaskan ke pemerintah sebagai solusi untuk mendapatkan atlet muda yang berbakat sesuai dengan Perpres tersebut," Tono menjelaskan.
Untuk diketahui, Oktober tahun lalu, pemerintah berencana meniadakan PON Remaja 2017 karena alasan efisiensi. Lewat surat yang dikirimkan Kemenpora kepada Gubernur Jawa Tengah pada 14 Oktober 2016, Kemenpora menyebut alasan untuk meniadakan PON Remaja karena penyelenggaraan bersamaan dengan POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) XIV di Jawa Tengah. Pada awalnya, PON Remaja II dijadwalkan dilaksanakan pada Juni 2017 sementara POPNAS XIV pada September 2017.
Kemenpora juga menyebut bahwa kedua event tersebut melibatkan junior dengan range usia sangat berdekatan. Demi efektivitas dan efisiensi pembinaan atlet maka Kemempora memutuskan untuk memprioritaskan salah satu event tersebut.
Kini setahun berlalu, KONI kembali merencanakan untuk menggelar PON Remaja. Namun, kembali ditunda lantaran situasi di daerah penyelenggara.
(mcy/mfi)