Rencana itu disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI), Raja Sapta Oktohari, di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (1/11/2017). Okto mengatakan, persiapan menuju Tour de Indonesia masih sesuai jadwal yang didaftarkan ke Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI), yaitu pada 24 sampai 28 Januari 2018.
Okto menjelaskan, saat ini baru ada empat etape yang didaftarkan ke UCI, tapi jumlah itu menurutnya kemungkinan bisa bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Komite Perlombaan PB ISSI, Parama Nugroho. Dia menyebut tahun ini jarak yang ditempuh kurang dari 1.000 km. Dari empat etape yang digelar total jaraknya hanya sekitar 700 km.
Etape pertama akan dimulai dari Candi Borobudur, melewati Solo, Tawang Mangu, Sarangan, hingga finis di Madiun. Lalu etape kedua akan berlanjut dari Madiun, lewat Jombang, Pare, Batu, Malang, dan finis antara Taman Dayu atau di Prigen. Kemudian peserta menuju ke Probolinggo, menuju Jember lalu ke Gunung Kumitir, dan finis di Banyuwangi.
Etape empat dari Banyuwangi, menyebrang ke Gilimanuk sebagai garis startnya. Dari Gilimanuk menuju Singaraja, Bedugul, Bratan, dan berakhir di Lapangan Puputan Badung Bali.
"Rencana balapan akan diikuti 20 tim, setengahnya merupakan tim pro kontinental. Untuk sisanya ada tim pro tour serta tim kontinental Indonesia maupun undangan lainnya," ujar Parama.
(mcy/mfi)