Tim nasional angkat besi sudah dipastikan absen dari Kejuaraan Dunia di Anaheim, California, Amerika Serikat, 28 November sampai 5 Desember 2017. Sebanyak 11 lifter pelatnas Asian Games 2018 malah turun di Kejuaraan Nasional di Riau pada akhir November ini. Termasuk di antaranya, Sri Wahyuni Agustiani, Acchedya Jagaddhita, dan Syarah Anggraini.
"Ya jika terpaksa turun di Kejurnas itu artinya PB PABBSI mengadakan seleksi dan semestinya tidak perlu ada pelatnas dulu. Melainkan Kejurnas langsung untuk penyeleksian. Jika berdasarkan ini, ya mencederai lah," kata Supeni dalam obrolan dengan detikSport beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memang berencana untuk meminta tambahan atlet. Kelasnya bebas yang terpenting angkatannya lebih dari anak-anak," ujar Supeni.
"Saat ini mereka (Sri Wahyuni cs) masih yang terbaik di kelasnya. Cuma untuk menyodok saya mau angkatannya yang lebih dari 100 kg, khususnya untuk snatch," kata dia lagi.
Menurut Supeni, saat ini angkatan snatch tertinggi masih dimiliki oleh Acchedya Jagaddhita. Dea, panggilan karib Acchedya Jagaddhita, angkatan snatch terbaiknya saat latihan mencapai 93 kg, sementara clean and jerknya mencapai 115 kg.
Sementara Sri Wahyuni angkatan snatch terbaiknya selama latihan 91 kg dan clean and jerk 117 kg. Di susul, Syarah dengan angkatan snatch 85 kg dan clean and jerknya 107 kg.
Supeni khawatir jika tidak ada lawan, maka Dea tak akan terpacu untuk menambah angkatannya.
"Makanya, saya ingin minta atlet yang angkatannya bisa lebih dari Dea, paling tidak bisa menyodok (mendorong) agar angkatan snatch-nya bisa lebih dari sekarang. Dea kan melihat angkatan bisa sampai 100 kg hanya di pertandingan, pada latihan tidak ada. Sementara Yuni dan Syarah sudah semakin mengejar. Sekarang saja cuma beda 2 kg antara Yuni dan Dea," ucap dia.
(mcy/fem)