Empat kategori atlet yang dimaksud adalah level atlet elit internasional, elit regional, elit nasional, dan elit junior. Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Mulyana, mengatakan untuk atlet elit internasional kriterianya berdasarkan dengan prestasi atlet dalam level Olimpiade dan Asia. Atlet elit internasional ini lah yang nantinya akan diprioritaskan untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
"Atlet elit internasional ini misalnya peraih medali Olimpiade, peraih medali Asian Games, dan peraih medali single event yang diakui oleh internasional federasinya. Seperti bulutangkis itu kan banyak single event tapi diakui oleh federasinya," kata Mulyana kepada detikSport, Selasa (12/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembagian prioritasnya pun bukan berdasarkan cabang olahraganya. Melainkan nomor event pertandingan Asian Games.
"Jadi di Asian Games itu ada 462 nomor event, mungkin tidak semua kami prioritaskan, mungkin saja hanya 100 nomor event saja yang kami sebut dengan elit internasional," ujar dia.
"Contoh lain pencak silat. Cabang itu akan mempertandingkan 16 nomor. Mungkin dari jumlah angka itu kami hanya mengambil empat nomor dari kelas putri. Itulah yang kami prioritaskan meski sebenarnya Indonesia turun di semua nomor itu. Prioritas itu sendiri dalam arti pemenuhan segala kebutuhannya, sementara lainnya tetap dipenuhi hanya skalanya tidak banyak," ungkap dia.
Namun, Mulyane menyebut, belum bisa memberikan infomasi yang lebih detail karena masih menunggu pengajuan proposal dari 40 cabang olahraga, yang batas waktunya hingga 15 Desember mendatang.
Sebab, setelah pengajuan proposal pihaknya akan melakukan verifikasi sekaligus untuk menentukan soal kemungkinan nomor yang berpotensi emas dan yang harus diprioritaskan guna mewujudkan target tersebut.
Honor yang Melonjak
Pembagian prioritas ini tidak hanya mempengaruhi jumlah kuota atlet dari tahun lalu dengan 2018.Namun juga ikut merubah jumlah honor yang akan diterima atlet elit dari tahun sebelumnya, saat masih ada Satlak Prima.
"Untuk akomodasi tidak ada perbedaan. Yang berbeda honornya, dari sebelumnya atlet elit misalnya dapat honor Rp 10 juta setiap bulan kami ajukan ada kenaikan menjadi Rp 12 juta atau Rp 15 juta. Kami sudah ajukan ini kepada Kementerian Keuangan pada akhir November lalu dan kami masih menunggu lebih lanjutnya seperti apa," kata dia.
(mcy/cas)











































