Putri Jakarta Pertamina Energi (JPE) harus mengubur mimpi untuk bisa mengawinkan gelar juara. Tim putra juara, tapi tim putri harus menyerah kepada Jakarta Elektrik PLN dengan skor 2-3.
Agar mampu memperbaiki hasil akhir, putri JPE mengubah komposisi pemain. Selain itu, manajemen mengganti pelatih; dari Risco Herlambang kepada Muhammad Anshori. Persiapan juga sudah digeber sejak 1 November 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan komposisi pemain mencapai 50 persen. Kini, putri JPE diperkuat lima pemain Timnas; Novia Andriyanti, Nandita Ayu Salsabila, Hany Budiarti, dan Agustine Wulandhari. Selain itu mereka merekrut pemain berpengalaman Novriali Yami dan dua pemain asing; Anna Stepaniuk dari Ukraina dan Kyla Elizabeth Richey dari Kanada.
"Buat saya tidak ada beban gelar juara karena komposisi pemain saya bagus. Pemain saya tersebar dan merupakan tulang punggung di timnas. Jadi Ini lebih baik dari kemarin," katanya.
Anshori semakin percaya diri karena musuh bebuyutan timnya saat ini tengah timpang. Jakarta Elektrik PLN ditinggalkan para bomber-nya.
"PLN banyak pemain yang sudah keluar seperti Aprilia Manganang, Wilda Siti Nurfadilah, dan Yolla Yuliana. Jadi mereka lebih banyak pemain mudanya," dia mengungkapkan.
"Justru sekarang yang menjadi perhatian kami adalah Bank BJB karena di sana ada Aprilia Manganang," tambahnya.
"Persiapan kami sudah dari luar dan dalam, coba bangun kekompakan luar dalam, sebagai tim bisa berhasil kalau semua pemain bagus, kekompakan itulah yang akan kami bangun dari lapangan," dia menambahkan. (mcy/fem)