Sjafruddin barus aja melakukan pertemuan dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Kantor KONI Pusat, Senayan, pada Senin (8/1/2018). Hadir dalam pertemuan itu Ketua KONI Tono Suratman beserta wakil-wakil Ketua KONI.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 90 menit tersebut, Sjafruddin, mengatakan banyak menerima data-data dari KONI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyebut saat ini dari 40 cabang olahraga yang diikutsertakan dalam multievent negara -negara Asia, baru 28 cabang olahraga telah melakukan pelatnas sampai Desember 2017. Dia mengimbau agar sisa cabor lainnya juga harus ikut melaksanakan pelatnas.
Sebagai gambaran, pelaksanaan pelatnas terkendala menyusul munculnya ketidaksepakatan besaran dana pelatnas antara pengurus cabang olahraga dengan Kemenpora. PB dan PP menilai Kemenpora tak memahami kebutuhan cabang olahraga sehingga memotong besaran dana dalam proposal besar-besaran.
"Pada kesempatan ini, saya sampaikan kepada semua yang terlibat, KONI, Kemenpora, KOI, ini bukan instruksi, saya hanya menyampaikan bulan ini harus selesai semua. Masalah administrasi dan operasional," dia menuturkan.
"Yang saya maksud administrasi (dana pelatnas) itu, pekan ini harus selesai, jangan bicara tahun, tidak ada waktu lagi. Kalau masalah administrasi selesai, operasional pun mengikuti," dia mengungkapkan.
"Kita ini dalam masa perjuangan untuk mengangkat harkat bangsa. Asian Games ini bukan hanya untuk yang berkepentingan, tapi dikerjakan semua anak bangsa. Saya sangat miris setelah mendapatkan opininya itu lebih tinggi pedofil ketimbang Asian Games. Asian games hanya 3 persen, lebih kecil dari pedofil. Padahal pedofil tidak bisa mengangangkat harkat dan martabat bangsa," ujar Sjafruddin. (mcy/fem)